Jumlah pesantren di Indonesia mencapai 42.000, meningkat signifikan setelah UU Pesantren 2019. Namun, pertumbuhan pesantren tidak dibarengi dengan sistem pengelolaan yang terstruktur. Artikel ini menyoroti pentingnya sistem tata kelola untuk memastikan kualitas dan keberlanjutan pesantren.
Sabtu, 01 Feb 2025 07:31 WIBJumlah pesantren di Indonesia saat ini mencapai sekitar 42.000, menurut data Kementerian Agama. Lonjakan ini terjadi setelah lahirnya Undang-Undang Pesantren tahun 2019, yang mencatat kenaikan dari 30.000 menjadi lebih dari 42.000 pesantren dalam kurun lima tahun. Namun, pertumbuhan ini tidak dibarengi dengan pengelolaan sistematis.
kehidupan di pesantren tidak dapat terjamin, terutama di pesantren-pesantren dengan fasilitas terbatas.Kurikulum harus memiliki keseimbangan antara tradisi keilmuan pesantren dan kebutuhan modern. Hal ini penting agar lulusan pesantren tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga mampu bersaing di dunia yang semakin global.Kualitas tenaga pendidik dan pengelola pesantren harus diatur dengan standar tertentu.
Proses ini tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri oleh setiap pesantren. Negara, melalui undang-undang yang telah dibuat, memiliki tanggung jawab besar untuk menyediakan sistem pengelolaan yang memadai bagi pesantren. Tanpa governing system, pesantren akan terus berjalan tanpa arah yang jelas. Standar dan regulasi diperlukan untuk menjamin kualitas dan keberlanjutan pesantren di era modern. Negara harus mengambil peran utama dalam membangun sistem ini, bukan sekadar membuat undang- undang, tetapi juga memastikan implementasi yang efektif.
Mari kita pikirkan bagaimana kita bisa mengelola anak-anak usia remaja yang tinggal bersama di satu tempat selama bertahun-tahun dengan infrastruktur yang tidak memadai. Psikologi dan kebutuhan fisik anak-anak usia remaja tentu berbeda. Dalam banyak pesantren, mereka tinggal dalam kondisi yang sangat jauh dari layak.
PESANTREN UU PESANTREN PENGELOLAAN SISTEM TATA KOLA KUALITAS PENDIDIKAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kecelakaan Lalu Lintas di Gresik: Faktor Kelalaian Utama, Jumlah Korban MeningkatJumlah korban jiwa dalam kecelakaan lalu lintas di Gresik pada tahun 2024 meningkat, meskipun angka kecelakaan secara keseluruhan menurun. Faktor kelalaian menjadi penyebab utama kecelakaan.
Baca lebih lajut »
Jumlah Berkas Layanan Pertanahan Terus MeningkatKementerian ATR/BPN menerima 8.058.650 berkas layanan sepanjang 2024, tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Layanan informasi pertanahan, Hak Tanggungan (HT), dan Peralihan Hak mendominasi.
Baca lebih lajut »
Jumlah Anggota Polda Sulbar yang Dikenakan Sanksi Patsus atas Pengeroyokan HMI MeningkatKasus pengeroyokan anggota HMI oleh oknum anggota Polda Sulbar di Mamuju berkembang. Jumlah anggota yang dikenakan sanksi penempatan khusus (patsus) bertambah menjadi 11 orang.
Baca lebih lajut »
Jumlah Kendaraan Balik ke Jabotabek di Libur Tahun Baru 2025 MeningkatPT Jasa Marga mencatat peningkatan signifikan jumlah kendaraan yang kembali ke wilayah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi) pada periode libur Tahun Baru 2025. Total kendaraan mencapai 684.200 dari empat Gerbang Tol utama, meningkat 25,48% dibandingkan hari normal.
Baca lebih lajut »
Jumlah Investor Kripto Indonesia Meningkat SignifikanJumlah investor kripto di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan hingga mencapai 22.11 juta investor per November 2024. Nilai transaksi aset kripto juga meningkat pesat, mencapai Rp556,53 triliun. OJK juga sedang menyiapkan transisi pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti.
Baca lebih lajut »
Jumlah Kementerian Meningkat, Seleksi CPNS 2025 TertundaJumlah kementerian di Kabinet Merah Putih era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meningkat, memerlukan penyesuaian kebutuhan ASN. Seleksi CPNS 2025 masih menunggu arahan Presiden dan kelanjutan proses CPNS 2024.
Baca lebih lajut »