JPPI Sebut Sistem Perlindungan Hak Pendidikan bagi Anak Masih Lemah

Pendidikan Anak Berita

JPPI Sebut Sistem Perlindungan Hak Pendidikan bagi Anak Masih Lemah
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 50 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 92%

Akibat sistem PPDB yang belum berkeadilan terjadilah rebutan bangku sekolah yang tidak fair yang memicu kecurangan terjadi merata di semua daerah

ejumlah siswa duduk di depan kelas mereka saat jam istirahat di SD Negeri 3 Panaragan, Desa Panaragan, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis,Namun, di balik keceriaan mereka, pecah tangis juga dialami oleh teman-teman sebayanya. Nasib memilukan ini dialami oleh anak-anak korban PPDB dan mereka harus mengubur mimpi untuk bisa sekolah.

Cuci rapor dan pemalsusan sertifikat ini, modus lama yang tambah marak di tahun ini. Kasus ini khusus terjadi di jalur prestasi. Sedangkan Manipulasi KK, hanya terjadi di jalur zonasi.Sementara kasus jual beli kursi yang diwarnai dengan suap dan juga permainan kuota bangku, ini bisa terjadi di semua jalur . Berbagai kecurangan ini melukai harapan anak-anak untuk bisa lanjut bersekolah.

Berdasarkan data tersebut, Ubaid memperkirakan angka anak tidak sekolah kian membengkak di tahun ajapran 2024/2025. “Banyaknya anak yang gagal PPDB karena kecurangan yang terjadi di berbagai daerah menunukkan kegagalan sistemik dalam perlindungan hak semua anak untuk mendapatkan pendidikan tanpa terkecuali. Sampai kapan kecurangan dan pelanggaran hak anak ini akan terus berulang?” tandas Ubaid.

Salah satunya adalah dengan memberikan tontonan seru dan edukatif untuk sang anak. Menonton film kartun bisa membuat anak senang dan terinspirasi. Beberapa tontoan film kartun

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Wakil Ketua MPR RI: Sistem perlindungan anak harus diperhatikan seriusWakil Ketua MPR RI: Sistem perlindungan anak harus diperhatikan seriusWakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa sistem perlindungan bagi anak dari ancaman kekerasan harus diperhatikan secara serius. "Langkah ...
Baca lebih lajut »

Cerita Menperin Harus Lawan Kekuatan Besar Demi Gas Murah IndustriCerita Menperin Harus Lawan Kekuatan Besar Demi Gas Murah IndustriMenperin sebut-sebut ada kekuatan besar hadang harga gas murah industri dilanjutkan.
Baca lebih lajut »

Sistem Zonasi PPDB Bikin Sekolah Swasta Terpuruk, Pemerintah Didesak Kembali ke Sistem NEMSistem Zonasi PPDB Bikin Sekolah Swasta Terpuruk, Pemerintah Didesak Kembali ke Sistem NEMSistem NEM dianggap lebih tepat karena mengutamakan hasil ujian akhir sebagai penentu utama kelulusan dan penerimaan siswa ke jenjang pendidikan berikutnya.
Baca lebih lajut »

LPSK Resmi Beri Perlindungan untuk 5 Anggota Keluarga Afif MaulanaLPSK Resmi Beri Perlindungan untuk 5 Anggota Keluarga Afif MaulanaLembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memutuskan memberikan perlindungan kepada lima anggota keluarga Afif Maulana.
Baca lebih lajut »

Bos HK Sebut Sistem MLFF Belum Cocok Diterapkan di Tol Trans SumateraBos HK Sebut Sistem MLFF Belum Cocok Diterapkan di Tol Trans SumateraBos Hutama Karya menyebut sistem bayar tol tanpa setop belum cocok diterapkan di Tol Trans Sumatera
Baca lebih lajut »

Bos Hutama Karya Sebut Jalan Tol Trans Sumatera Belum Cocok Pakai Sistem Gerbang Tol NirsentuhBos Hutama Karya Sebut Jalan Tol Trans Sumatera Belum Cocok Pakai Sistem Gerbang Tol NirsentuhDirektur Utama PT Hutama Karya (Persero), Budi Harto menuturkan, sistem gerbang tol nirsentuh atau multi-lane free flow (MLFF) lebih cocok dilakukan Tol Jawa.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 22:47:47