Beberapa raksasa perbankan Amerika Serikat seperti JPMorgan Chase & Co. dan PNC Financial Services Group Inc. sedang bersaing untuk membeli First Republic Bank.
Hal ini berdampak pada performa saham bank yang berpusat di San Francisco itu. Tercatat saham First Republic kehilangan sekitar 97% dari nilainya.
"First Republic mempertimbangkan penjualan atau suntikan modal di luar dan menyewa bankir investasi untuk memberi nasihat tentang pilihannya," lapor WSJ, Sabtu, . First Republic merilis laporan pendapatan triwulanan yang suram pada hari Senin yang memberikan rincian baru tentang tingkat kerusakan dari deposit yang dijalankan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mau Beli Properti di Singapura, Pajaknya Sudah Naik NihPemerintah Singapura mengumumkan bahwa pembeli properti lokal dan asing sekarang harus membayar bea materai pembeli tambahan yang lebih tinggi.
Baca lebih lajut »
Pulau Terpencil Ini Dijual Cuma Rp 2,7 Miliar, Mau Beli?Sebuah pulau di pantai selatan Skotlandia dijual dengan harga sekitar £150.000 (US$190.000) atau setara Rp 2,77 miliar (kurs Rp 14.600).
Baca lebih lajut »
Demi PAD, Banjarbaru Mau Legalkan Semua Parkir: Syaratnya Pengelola Mau Kerja SamaPemerintah Kota (Pemko) bakal melegalkan seluruh parkir yang beroperasi di wilayah Kota Banjarbaru, baik kategori Tapi Jalan Umum (TJU) maupun Tempat Khusus Parkir (TKP).
Baca lebih lajut »
Mengenal Tradisi Lopis Raksasa yang Warnai Momen Syawalan di PekalonganTradisi Lopis Raksasa di Kota Pekalongan ini dihelat pada tanggal 8 Syawal, atau seminggu setelah jatuhnya Hari Raya Idul Fitri.
Baca lebih lajut »
Puluhan Balon Udara Raksasa Hiasi Lereng Gunung SumbingBerbagai cara dilakukan warga Temanggung untuk merayakan kemeriahan Idulfitri 1444 Hijriah. Salah satunya, dengan menggelar festival balon udara. - Halaman 1
Baca lebih lajut »
Deretan Perusahaan Raksasa yang PHK Karyawan dalam Sepekan IniBadai pemutusan hubungan kerja (PHK) belum usai di tengah ketidakpastian ekonomi.
Baca lebih lajut »