Presiden Jokowi mengaku senang setiap pagi disuguhkan sarapan angka-angka, terkait pertumbuhan ekonomi dalam negeri maupun global.
Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku senang setiap pagi disuguhkan sarapan angka-angka, terkait pertumbuhan ekonomi dalam negeri maupun global.
“Karena ada BLT Desa, bansos tunai, dan ada bansos sembako, itu akan sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga masyarakat,” katanya. Ditambah beberapa lembaga ekonomi global yang memprediksikan pertumbuhan ekonomi global itu minus bervariasi. OECD juga menyampaikan prediksi kontraksi ekonomi yang tajam yang dialami 7 negara, yakni Prancis -17,2 persen, Inggris 15,4 persen, Jerman -11,2 persen, Amerika Serikat -9,7 persen, Jepang -8,3 persen, Malaysia -8 persen, dan Singapura -6,8 persen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jokowi Senang Sarapan Angka-angka Positif Soal EkonomiJokowi senang dengan keadaan saat ini ketika sudah mulai ada laporan positif terkait angka konsumsi. Menurut dia, angka-angka itu menjadi sarapannya setiap pagi, bukan nasi goreng atau roti. jokowi konsumsi presidenjokowi
Baca lebih lajut »
Angka Kesembuhan Pasien Covid Jatim Tembus di Atas Angka 10 RibuDari data hingga pukul 16.00 WIB, jumlah pasien sembuh bertambah 348 orang hingga totalnya mencapai 10.065 orang atau 53,45%
Baca lebih lajut »
Senang Tiap Pagi Disuguhi Angka Positif, Jokowi: Artinya Peredaran Uang Naik..'Kalau Bapak, Ibu sarapannya nasi goreng atau roti, saya sarapannya angka-angka setiap hari,' katanya.
Baca lebih lajut »
Presiden Jokowi senang, meski sarapan bukan nasi goreng tapi angkaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku senang dengan keadaan saat ini ketika sudah mulai ada laporan positif terkait angka konsumsi di mana angka-angka itulah ...
Baca lebih lajut »
Hari Anak Nasional, Jokowi: Senyum Anak Indonesia Membuat Saya Semangat BekerjaJokowi pun meminta agar anak-anak harus tetap semangat dan bisa belajar dengan adaptasi kebiasaan baru.\n\n
Baca lebih lajut »
Angka Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Jatim Meningkat Saat Pandemi Covid-19Pada 2019, tercatat lebih dari 900 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Timur. Sedangkan Januari-Juli 2020, tercatat hampir 700 kasus.
Baca lebih lajut »