Jokowi: Perbedaan Bukan Alasan untuk Membenci, Menghancurkan dan Meniadakan News SidangTahunan SidangTahunanMPR PidatoKenegaraan PidatoPresiden2019 Jokowi
Liputan6.com, Jakarta - Namun, dia menekankan, masyarakat tidak boleh menggunakan perbedaan sebagai alasan untuk saling membenci.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak mengajak semua lembaga negara dan masyarakat untuk membangun sinergi yang kuat guna menyelesaikan tugas sejarah kita. Mantan Gubernur DKI Jakarta itupun mengajak masyarakat bersyukur atas perbedaan yang ada. Juga terkait bangsa Indonesia yang masih kokoh di tengah berbagai tantangan dan terpaan badai sejarah.
2 dari 2 halamanJokowi Yakin Indonesia Tak Akan PunahJokowi mengatakan, di Indonesia, anak bangsa mampu berkarya seluas-luasnya, bisa bergerak, dan berjuang mewujudkan mimpi dan cita-cita kita bersama.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jokowi: Perbedaan Bukan Alasan untuk Saling Membenci dan Menghancurkan'... Jika perbedaan itu kita kelola dalam satu visi besar yang sama, maka akan menjadi kekuatan yang dinamis. Kekuatan untuk mencapai Indonesia Maju,' kata Jokowi. SidangTahunanMPR Jokowi
Baca lebih lajut »
Ini Alasan Jokowi Lebur Beberapa Kementerian Jadi SatuPerubahan struktur kementerian dan lembaga seperti yang dicanangkan Presiden tak jauh berbeda dari yang sudah dibahas Kementerian PAN-RB.
Baca lebih lajut »
Jokowi: Jaksa Agung Selanjutnya Bukan dari Partai PolitikMeski belum menyebut nama kandidat, Presiden Jokowi memastikan jaksa agung di periode pemerintahan selanjutnya bukan dari parpol.
Baca lebih lajut »
Jokowi Ingin Jaksa Agung Bukan dari Parpol, Surya Paloh: TerserahNasdem menyatakan mendukung Jokowi tanpa syarat, dan tidak memaksakan kadernya terpilih sebagai Jaksa Agung di kabinet mendatang. SuryaPaloh
Baca lebih lajut »
Satyo: Dukungan Demokrat ke Jokowi Bukan Berarti Harus Dapat Jatah Kursi MenteriPengamat politik Satyo Purwanto menyebut Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) tidak punya keharusan memberikan jatah kursi menteri di periode kedua memimpin Indonesia, ke Partai Demokrat. Demokrat
Baca lebih lajut »