Pejabat negara atau menteri yang ingin memberikan pernyataan terkait Covid-19 harus berkoordinasi dengan Jubir Satgas.
Jakarta, Beritasatu.com
Oleh sebab itu, Jokowi meminta setiap pejabat negara atau menteri yang ingin memberikan pernyataan terkait penanganan Covid-19 harus berkoordinasi dulu dengan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang telah ditunjuknya, yaitu Wiku Adisasmito.yang urusan mengenai Covid, betul-betul ditanyakan lebih dulu kepada Prof Wiku. Sehingga tidak semua berkomentar," ujar Jokowi.
"Dan yang mereka ambil dari statement-statement kita berbeda-beda semuanya. Hati-hati. Tolong satu itu saja, yang namanya Prof Wiku itu diajak, kalau memang mau bicara," terang Jokowi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
SMRC: Mayoritas Publik Masih Percaya Jokowi Bisa Atasi Krisis Covid-19Menurut survei SMRC, mayoritas warga yaitu 73 persen percaya Presiden Jokowi mampu membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi akibat wabah Covid-19.
Baca lebih lajut »
Suplemen Rhea Health Tone, Kandidat Obat Covid-19 dari 2 Mantan Menteri JokowiRHT sudah melalui sejumlah penelitian awal berupa uji in vitro dan hasilnya telah dipublikasikan lewat jurnal.
Baca lebih lajut »
Menterinya Komentar Soal COVID-19, Jokowi : Biar Prof Wiku SajaJokowi mengimbau para menterinya untuk 'tidak asal' komentar soal COVID-19
Baca lebih lajut »
Jokowi: Media Asing Sering Tulis Hal Tak Baik Terkait Penanganan Covid-19Presiden Joko Widodo mengeluhkan media asing yang sering memberitakan hal-hal tidak baik terkait penanganan Covid-19 di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Jokowi: Pemerintah Siapkan 290 Juta Dosis Vaksin Covid-19 hingga 2021\nIa mengklaim Indonesia menjadi negara yang paling siap dalam menyediakan vaksin untuk warganya di ASEAN.
Baca lebih lajut »
Jokowi Minta Menteri Tak Asal Bicara soal Covid-19Presiden Jokowi ingin para menterinya berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 jika ingin berkomentar terkait penanganan virus corona di Indonesia.
Baca lebih lajut »