Jokowi minta PCR test kit, non PCR diagnostic test (rapid test), ventilator dan mobile laboratorium biosafety level (BSL) 2 buatan Indonesia siap akhir bulan.
“Saya minta ini, agar inovasi-inovasi yang telah dilakukan ini mulai kita bisa produksi secara massal, sehingga kita tidak tergantung lagi pada produk-produk impor dari negara lain. Kita harapkan nanti paling tidak akhir Mei atau awal Juni ini sudah bisa kita produksi,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin .
Untuk semua hasil riset dan inovasi tersebut, Kepala Negara meminta semua jajaran kementerian mendukung penuh proses perizinan sehingga dapat segera diproduksi secara massal. Seperti diketahui, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, menargetkan alat tes Polymerase Chain Reaction , ventilator portabel, dan rapid test kit sudah bisa diproduksi bulan Mei ini. Alat tersebut dikembangkan oleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 bentukan Kemenristek.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Presiden minta alat PCR COVID-19 buatan lokal segera diproduksi massalPresiden Joko Widodo meminta agar alat uji berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dibuat perusahaan dalam negeri untuk mendiagnosis COVID-19, segera ...
Baca lebih lajut »
Jokowi Minta PCR Covid-19 Kemenristek Diproduksi Massal |Republika OnlineKemenristek kembangkan PCR test kit dan alat penting lain untuk Covid-19
Baca lebih lajut »
Anggota DPR minta pemerintah uji PCR dan disiplin PSBB secara masifAnggota Komisi IX DPR, Kurniasih Mufidayati, meminta pemerintah melakukan pengujian polymerase chain reaction (PCR) dan pendisiplinan Pembatasan Sosial ...
Baca lebih lajut »
Jokowi Akui Target Tes PCR 10.000 Spesimen per Hari Belum Tercapai\n'Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekarang ini sudah mencapai 4.000-5.000 sampel per hari,' katanya.
Baca lebih lajut »
Jokowi Akui Kemampuan Tes PCR Indonesia Masih Jauh dari TargetPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa kemampuan kecepatan pengujian spesimen dengan metode polymerase chain reaction atau PCR, masih jauh dari target.
Baca lebih lajut »
Jokowi Kecewa Uji PCR Jauh dari TargetPengujian spesimen untuk PCR mencapai 4.000 sampai 5.000 per hari dari target 10.000 spesimen.
Baca lebih lajut »