Presiden Jokowi telah menginstruksikan agar megaproyek kereta api cepat Jakarta ke Bandung diintegrasikan atau diperpanjang ke Surabaya.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menginstruksikan agar megaproyek kereta api cepat Jakarta ke Bandung diintegrasikan atau diperpanjang ke Surabaya, Jawa Timur.
'Proyek tidak hanya berhenti di Bandung tapi sampai Surabaya dan diusulkan agar konsorsium bisa ditambah dari konsorsium dari Jepang,' ujarnya.Menko Perekonomian belum dapat merinci berapa total nilai investasi yang dibutuhkan dari rencana integrasi ini. Kementerian BUMN akan melakukan kajian terlebih dahulu mengenai seluruh rute yang akan dilewati dan keseluruhan proyek setelah perluasan pembangunan ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Surabaya yang Bisa Jadi Seperti Wuhan dan Instruksi Jokowi |Republika Online'Kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan,' kata Joni.
Baca lebih lajut »
Pecatan TNI yang Minta Jokowi Mundur Ditangkap, Langsung Dibawa ke JakartaSeorang perwira pecatan TNI minta Presiden Jokowi mundur karena menilai tata kelola bangsa tak jelas selama menangani pandemi covid-19. PecatanTNI
Baca lebih lajut »
Corona di Jawa Timur: Disorot Jokowi hingga Warga Protes PSBB di Surabaya dan Minta New Normal - Tribunnews.comLaporan Gugus tugas penanganan covid-19, Data kumulatif covid-19 di Jawa Timur per Rabu (27/5/2020) telah mencapai 4.142 kasus.
Baca lebih lajut »
Jokowi Minta Perhatian Lebih soal Sebaran Corona di JatimPresiden Jokowi memerintahkan jajarannya, khususnya menteri kesehatan untuk memberikan perhatian lebih soal tingginya virus corona di Jawa Timur.
Baca lebih lajut »
Ketua DPRD DKI Mendukung Penuh New Normal ala Presiden JokowiKetua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendukung penuh penerapan new normal yang telah dicanangkan Presiden Jokowi. NewNormal
Baca lebih lajut »
Presiden Jokowi Perlu Marah dan SedihDalam kondisi ini sangat tidak beradab bila masih ada yang menganggap remeh pandemi covid-19
Baca lebih lajut »