Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran Indonesia tercatat menurun dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2021.
JawaPos.com – Keduanya kompak turun seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik diikuti dengan banyaknya investasi.
Dari sisi investasi, Jokowi menjelaskan sumbangannya terhadap kondisi ekonomi lantaran didorong oleh pemerataan arus modal yang tidak hanya di Pulau Jawa melainkan juga di luar Jawa. Bahkan, menurutnya investasi di luar Jawa saat ini lebih tinggi daripada di Pulau Jawa. “Kalau kita melihat porsinya arus modal yang datang ke Pulau Jawa dan luar Jawa, kini di luar Jawa sudah lebih besar daripada di Jawa,” jelasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jawab Sindiran Mega, Nasdem: Kita tidak Beli Kucing dalam Karung |Republika OnlineSaat periode kedua Jokowi, Nasdem Klaim sudah mendeklarasikan sejak 2017.
Baca lebih lajut »
Skuad Garuda dalam Angka: Statistik Penggawa Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 - Bola.netSiapa saja selengkapnya pemain dengan statistik apik di Timnas Indonesia selama Piala AFF 2022?
Baca lebih lajut »
Kemiskinan dan Pengangguran Turun, Jokowi: Karena Banyak InvestasiPresiden Jokowi pamer angka kemiskinan dan pengangguran turun tahun 2022 lalu karena banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia.
Baca lebih lajut »
Presiden Jokowi Akui 12 Peristiwa Pelanggaran HAM Berat: 1965, Mei 1998, hingga PapuaJokowi umumkan bahwa dirinya mengakui dengan tulus adanya 12 peristiwa pelanggaran HAM berat di Indonesia.
Baca lebih lajut »
AirNav: Pemulihan Penerbangan Bisa Capai 73 Persen pada 2023Airnav Indonesia menyebut tren pemulihan penerbangan bisa mencapai angka 73 persen untuk rute domestik pada 2023.
Baca lebih lajut »
Jokowi Tegaskan Kalau Tak Lakukan Ini Indonesia Sampai Kiamat Cuma Bisa Jadi Negara BerkembangPresiden Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan gentar melawan kebijakan perdagangan dunia. Khususnya yang tidak menguntungkan Indonesia.
Baca lebih lajut »