Tim jaksa penuntut Jerman masih berusaha menentukan motif seorang lelaki yang dituduh mendorong seorang bocah lelaki berusia delapan tahun dan ibunya ke depan sebuah kereta di stasiun utama Frankfurt.
melaporkan bahwa tim jaksa Frankfurt mengatakan hari Selasa , bahwa tersangka, seorang warga negara Eritrea berusia 40 tahun, belum memberikan informasi tentang motif tindakan pria tersebut.
Polisi mengatakan bahwa pria itu tampaknya tidak berhasil mendorong orang ketiga ke lintasan sebelum melarikan diri dari tempat kejadian hari Senin , dan tampaknya tidak ada hubungan antara tersangka dan para korban. Dia dikejar oleh orang-orang yang lewat dan ditangkap di dekat stasiun. Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer bertemu dengan kepala otoritas keamanan Jerman di Berlin hari Selasa setelah insiden itu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jerman Ekstradisi Tersangka Pelaku Serangan Paris ke BelgiaPihak berwenang Jerman mengatakan, mereka telah mengekstradisi seorang pria Bosnia ke Belgia, di mana ia dicari terkait serangan teror di Paris pada November 2015. Kantor berita DPA melaporkan, jaks
Baca lebih lajut »
Hasil F1 Jerman: Verstappen Kuasai Podium Memanfaatkan Kesialan Duo MercedesMeski sempat tergelincir, Max Verstappen (Red Bull) sukses memanfaatkan kesialan duo pembalap Mercedes, dengan menjadi pemenang di F1 GP Jerman. MaxVerstappen
Baca lebih lajut »
Leclerc Kritik Aspal Sirkuit Hockenheim di GP JermanLeclerc menderita cedera setelah mengalami kecelakaan.
Baca lebih lajut »
Verstappen juara di balapan basah nan dramatis GP JermanPebalap Red Bull Max Verstappen menjuarai balapan GP Jerman di Sirkuit Hockenheim, Minggu, di kala Mercedes gagal merayakan hajatannya di kampung ...
Baca lebih lajut »
Formula 1, Verstappen Berjaya di GP JermanMax Verstappen menjadi yang tercepat dalam seri balap GP Jerman
Baca lebih lajut »
Bos Mercedes Berang Atas Kegagalan di G JermanHamilton finis urutan ke-11 setelah dua kali melakukan kesalahan.
Baca lebih lajut »