Penurunan drastis angka kelahiran di Jepang telah menyebabkan ruang-ruang kelas menjadi kosong. Akibatnya, sebanyak 450 sekolah negeri rata-rata ditutup setiap tahun. Sejumlah sekolah kemudian beralih fungsi menjadi akuarium hingga pabrik sake.
Saat ini, ada sekitar sembilan juta pelajar yang terdaftar di sekolah dasar . Kemudian terdapat 28.000 sekolah negeri pada level ini.Pertama, pada 1958 ketika 40.000 sekolah negeri melayani 18,6 juta siswa , yang merupakan generasibaby boomerTahun lalu, untuk pertama kalinya angka kelahiran di Jepang turun hingga di bawah 800.000 anak yang mengindikasikan bahwa akan lebih banyak sekolah ditutup.
Ruang-ruang seperti kelas, teras, gimnasium, bahkan kolam renang tersedia. Begitu pula infrastruktur mendasar seperti listrik, gas, dan pengelolaan limbah. Desa Nippaku di utara Hokkaido, yang berpenduduk sekitar 5.000 orang, kehilangan sekolah berusia satu abad pada 2008 yang kini menjadi Museum Taiyo no Mori.
Di Kikuchi, Kummatomo yang dihuni oleh 46.000 penduduk, SD Suigen yang berusia 137 tahun kini menjadi pabrik pembuatan sake Bishones.dan alat pendingin telah terpasang di ruang yang dulunya merupakan kafetaria, di mana beras –bahan dasar sake—dikukus di dalam tangki yang disebutKantor kepala sekolah dan ruang perawat, yang dinding dan langit-langitnya dilapisi kayu cedar, kini berfungsi sebagai ruang untuk fermentasi menggunakan koji , sedangkan tangki besarnya dipasang di ruang guru.
Transformasi lain terjadi di desa nelayan Muroto, Kochi, yang separuh dari 13.000 penduduknya telah berusia di atas 65 tahun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pejabat Jepang akui ada masa pahit dalam sejarah Indonesia-JepangSekretaris Pers untuk Kaisar Jepang Kojiro Shiojiri mengakui bahwa memang ada masa yang pahit dalam sejarah antara Indonesia dan Jepang. “Menurut ...
Baca lebih lajut »
Pejabat Jepang Akui Ada Masa Pahit Dalam Sejarah Indonesia-Jepang |Republika OnlineKaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako berkunjung ke Indonesia.
Baca lebih lajut »
Pejabat Jepang Akui Ada Masa Pahit Dalam Sejarah Indonesia-JepangSekretaris Pers untuk Kaisar Jepang Kojiro Shiojiri mengakui bahwa memang ada masa yang pahit dalam sejarah antara Indonesia dan Jepang.
Baca lebih lajut »
Pejabat Jepang Akui Ada Masa Pahit dalam Sejarah Indonesia-JepangSekretaris Pers untuk Kaisar Naruhito, Kojiro Shiojiri, mengakui bahwa memang ada masa yang pahit dalam sejarah antara Indonesia dan Jepang.
Baca lebih lajut »
Ombudsman Khawatirkan Adanya Penurunan Kualitas Layanan Publik Akibat El NinoAnggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengungkapkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University of California, didapatkan bahwa tingkat kekerasan dan kriminalitas ikut
Baca lebih lajut »