Jepang: Metode sederhana yang ampuh menata kulkas dan mengurangi limbah makanan

Indonesia Berita Berita

Jepang: Metode sederhana yang ampuh menata kulkas dan mengurangi limbah makanan
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 101 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 44%
  • Publisher: 50%

Para peneliti di Tokyo menguji sejumlah teknik pengorganisasian sederhana untuk menghindari lemari es yang berantakan dan mengurangi pemborosan makanan. Teknik simpel ini hanya memerlukan beberapa selotip dan stiker.

Pernahkah Anda merasa cemas sewaktu membuka pintu kulkas? Barangkali tumpukan selai, acar, saus, dan bumbu setengah kosong membuat Anda kesulitan mencari makanan. Atau mungkin bingung menentukan makanan sisa mana dulu yang mesti dihabiskan karena semuanya terbungkus aluminium foil .

Alasan di balik segala pemborosan rumah tangga ini beragam. Namun, terdapat sejumlah penyebab umum di berbagai budaya dan geografi. “Bukanlah suatu gagasan yang baik untuk mengimpor lebih banyak makanan daripada yang kita butuhkan, kemudian sebagian besar dibuang begitu saja. Bisa ditebak, responden seringkali berasumsi produk segar sudah basi, atau makanan olahan tidak lagi terasa enak. Kadang-kadang, makanan dilupakan begitu saja. masing-masing memiliki makna berbeda. Menurut Watanabe, kedua label ini bukan selalu bermakna suatu produk tidak lagi baik, terutama dalam kasus makanan fermentasi.Menurut Watanabe, produsen cenderung konservatif dalam perkiraan mereka. Jadi, Anda tidak perlu terlalu khawatir apabila makanan lewat dari tanggal “digunakan sebelum”.

Pertama-tama, Watanabe dan Okayama menghabiskan beberapa hari memilah sekitar satu ton limbah dari apartemen-apartemen tersebut. Mereka memisahkan, menimbang, dan mencatat semua makanan yang terkandung di dalamnya. “Langkah kecil” ini antara lain termasuk teknik pengaturan kulkas yang lebih cerdas. Siapa saja yang ingin mengurangi limbah makanan bisa mencobanya.Sebagai permulaan, Watanabe dan Okayama memberikan pita perekat berwarna merah-putih kepada para penghuni apartemen.

Buatlah rak atau bagian khusus untuk makanan yang masa kedaluwarsanya cepat habis, atau gunakan pita/stiker untuk memberi label. Pada bulan Maret, ketika Watanabe dan Okayama mempresentasikan temuan kepada 14 penghuni Sky Heights, Noriko Nozaki, 78 tahun, mengaku kampanye tersebut membuatnya menyadari “hal-hal yang biasanya tidak terpikirkan”.

Adapun Hiroko Sasaki, perempuan berusia 82 tahun yang dididik pada zaman pasca-perang untuk tidak pernah membuang makanan, mengaku “agak marah” melihat foto-foto makanan yang masih bisa dikonsumsi di tempat sampah kompleks apartemen. “Melakukannya tidak butuh biaya banyak,” kata Watanabe. “Kalau pemerintah daerah menyukai ide ini, mereka bisa dengan mudah menerapkannya secara lebih luas.”

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Angka Kelahiran Jepang Mengkhawatirkan, Perusahaan Jepang Ubah Pola Bisnis Seperti IniAngka Kelahiran Jepang Mengkhawatirkan, Perusahaan Jepang Ubah Pola Bisnis Seperti IniBerdasarkan data PBB, ada enam negara Asia juga mengalami krisis angka kelahiran.
Baca lebih lajut »

Jepang: Hampir satu juta sushi dibuang dalam sehari oleh minimarket di Jepang, apa penyebabnya?Jepang: Hampir satu juta sushi dibuang dalam sehari oleh minimarket di Jepang, apa penyebabnya?Minimarket di seantero Jepang selalu berujung membuang banyak sekali makanan yang masih layak dikonsumsi. Para pegiat di Tokyo pun berupaya mengubah kebiasaan itu.
Baca lebih lajut »

Pertemuan Jepang-Kepulauan Pasifik dibuka di TokyoPertemuan Jepang-Kepulauan Pasifik dibuka di TokyoPertemuan Pemimpin Kepulauan Pasifik (PALM) ke-10 dimulai pada Selasa (16/7) di ibu kota Jepang, Tokyo, untuk membahas perubahan iklim dan keamanan maritim, ...
Baca lebih lajut »

WNI di Jepang Rampok Seorang Wanita, Pelaku Menolak Didampingi KBRI TokyoWNI di Jepang Rampok Seorang Wanita, Pelaku Menolak Didampingi KBRI TokyoKBRI Tokyo telah berkomunikasi dengan perusahaan tempat pelaku bekerja dan terus memantau kasus ini secara intensif.
Baca lebih lajut »

KBRI Tokyo perkuat kerja sama tenaga kerja perikanan Indonesia-JepangKBRI Tokyo perkuat kerja sama tenaga kerja perikanan Indonesia-JepangDuta Besar Republik Indonesia Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi memastikan KBRI Tokyo terus memperkuat kerja sama dengan Jepang dalam sektor tenaga kerja dan ...
Baca lebih lajut »

Eratkan Hubungan Diplomatik RI-Jepang, Indonesia Gelar Pameran Seni di TokyoEratkan Hubungan Diplomatik RI-Jepang, Indonesia Gelar Pameran Seni di TokyoPameran Harmony in Diversity: Pathway to Cultural Exchange with the World di Tokyo Fuji Art Museum menampilkan karya seni maestro Indonesia, termasuk Affandi.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 14:14:36