PalingPopuler Pembatasan diberlakukan ketika sebaran hoaks atau berita bohong mencapai 600-700 konten per menit.
Pengamat komunikasi dan budaya digital Dr. Firman Kurniawan dalam wawancara dengan VOA sebelumnya menilai pembatasan sementara akses dan penyebaran informasi di media sosial itu sebagai hal yang wajar saja.
“Ketika berbicara tentang medium digital, peluang menggunakan konten multimedia dan multi-platform untuk informasi sangat luas. Persoalannya tinggal inovasi memproduksi konten,” tambahnya. Banyak pihak memang memuji langkah cepat membatasi akses dan penyebaran media sosial -- Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp dan Line -- ketika terjadi demonstrasi yang berujung kerusuhan pertengahan Mei lalu, sebagai upaya tepat meredam berita bohong atau hoaks yang meresahkan. Tetapi tidak sedikit pula yang mengkritisinya, antara lain Institute Criminal Justice Reform ICJR dan .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jelang Sidang Sengketa Pilpres 2019, Ini Prediksi TKN JokowiTKN menyatakan, jika diminta untuk memperkuat argumentasi yang disiapkan KPU dan Bawaslu, pihaknya sangat siap.
Baca lebih lajut »
McMenemy Nilai Timnas Masih Harus Tingkatkan KualitasMcMenemy mengatakan Timnas harus raih hasil maksimal jelang kualifikasi Piala Dunia.
Baca lebih lajut »
Copa America, Casemiro: Brasil Bisa Juara Meski Tanpa NeymarCasemiro mengaku gugup jelang pertandingan pertama Copa America.
Baca lebih lajut »
Fokus GP Catalunya, Marquez tak Pikirkan LorenzoJorge Lorenzo berkunjung ke markas HRC di Jepang jelang GP Catalunya.
Baca lebih lajut »