Pakar memprediksi puncak penyebaran COVID-19 terjadi pada rentang Mei hingga Juli 2020 dengan jumlah yang positif COVID-19 mencapai 106 ribu kasus.
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, meminta pemerintah menerapkan kebijakan yang lebih tegas untuk mencegah peningkatan pergerakan orang antar wilayah menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2020. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir potensi penyebaran COVID-19.
"Warga di daerah yang tercakup dalam ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar harus sungguh-sungguh mematuhi ketentuan PSBB. Karena itu kita mendukung sikap tegas pemerintah dalam menerapkan sanksi kepada warga yang bandel, yang tidak mematuhi ketentuan dalam PSBB," kata Lestari dalam keterangannya, Sabtu .Per 18 April 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia tercatat 6.248 kasus. Angka itu bertambah 325 orang dari sehari sebelumnya.
Melihat data itu, Lestari mengucapkan syukur karena semakin banyak pasien yang sembuh melampaui yang meninggal. Untuk itu dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak terutama dokter dan tenaga medis yang telah berjuang keras untuk menyembuhkan anak bangsa yang terpapar COVID-19.
"Kita harus meningkatkan disiplin bersama yang lebih tegas untuk menjalankan social distancing, physical distancing, bersekolah di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah, agar puncak penyebaran wabah dapat lebih cepat terjadi dan jumlah yang terpapar positif jauh lebih sedikit dibanding yang diprediksi," ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah pusat dan daerah bersinergi dengan baik dalam menerapkan sejumlah kebijakan penanganan wabah COVID-19, baik secara administrasi, keuangan dan tindakan, agar tidak menimbulkan permasalahan baru di kemudian hari.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Lawan Covid: Lingkungan Siaga Covid-19 dan Jersey CR-7 |Republika Online
Baca lebih lajut »
19 Eks Peserta Ijtima Ulama Gowa Asal Kaltara Positif Covid-19Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltara Agust Suwandy melaporkan terdapat 19 mantan peserta Ijtima Ulama Gowa, Sulsel positif corona.
Baca lebih lajut »
Amankah Menjalankan Puasa Ramadan di Tengah Pandemi COVID-19?Puasa Ramadan di tengah pandemi COVID-19, aman atau tidak.
Baca lebih lajut »
Bagaimana Lockdown Covid-19 Pengaruhi Ramadan GlobalBulan suci Ramadan tahun ini tidak diragukan lagi akan terlihat sangat berbeda bagi umat muslim di seluruh dunia akibat pandemi virus korona (covid-19) yang menghancurkan dunia.
Baca lebih lajut »
Ada Covid-19, PKS Imbau Umat Muslim Ibadah di Rumah saat RamadanWakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdurrahman Suhaimi, menuturkan untuk kegiatan ibadah Ramadan warga muslim Jakarta diminta untuk beribadah di rumah.
Baca lebih lajut »
Puasa dan Wabah Covid 19, Instrumen Kembali pada KebenaranKita turut bergembira menyambut puasa Ramadhan 2020 (1441 Hijriyah) dengan mengucap Marhaban ya Ramadhan atas dasar iman...
Baca lebih lajut »