Jelang Muktamar NU ke-34, Gus Yahya Serukan soal Peradaban Baru ke Nahdliyin Sindonews BukanBeritaBiasa .
ke-34, calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf mengajak Nahdliyin untuk tidak sekadar memahami NU sebagai identitas. Sebab NU didirikan membawa mandat peradaban.
Jika hal itu terjadi, maka NU hanya jalan di tempat, dan baru bergerak jika diserang. Tapi tidak ada langkah untuk mengejar suatu tujuan tertentu di masa depan.“Ini penting sekali untuk dipahami semua kader NU, supaya kemudian siap untuk bergerak bekerja menjalankan agenda-agenda organisasi,” ujarnya dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya, di Lampung, Selasa .
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini menyebut, NU berdiri pada 1926 seusai kekhalifahan Turki Utsmani runtuh pada tahun 1924. Padahal pada zaman itu, kekhalifahan Turki Utsmani menjadi model dunia keislaman.“Kekhalifahan Turki Utsmani ini bisa saya sebut imperium terbesar yang pernah ada sepanjang sejarah. Bisa dibandingkan dengan imperium Iskandar Zulkarnaen,” jelasnya.
Namun dengan runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani, dunia Islam kehilangan model peradabannya. Padahal ratusan tahun sebelumnya mewarnai dan menjadi rancang bangun. “Ketika runtuh, kemudian muncul revitalisasi, moderninasi Islam. Lalu muncul kerajaan baru di Hijaz, Arab Saudi, yang dipimpin Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud,” terangnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jelang Muktamar NU, Mantan Bendahara PBNU Ungkap Dukungan Untuk Gus Yahya - Tribunnews.comDukungan untuk kandidat calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai mengalir
Baca lebih lajut »
Yahya Waloni Akui Ceramahnya yang Diduga Menistakan Agama Hanya Sebuah Candaan - Tribunnews.comMuhammad Yahya Waloni mengungkapkan jika, isi ceramahnya yang telah menistakan suatu agama tertentu awalnya merupakan sebuah candaan semata.
Baca lebih lajut »
Yahya Waloni Hadapi Sidang Tuntutan Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Pekan Depan | merdeka.comAdapun dalam sidang kali ini terdakwa Yahya mengaku hanya bercanda menyinggung agama lain saat ceramah di Masjid Jenderal Sudirman World Trade Center Jakarta, Jalan Jenderal Sudirman kav 29-31 pada 21 Agustus 2019 tahun lalu.
Baca lebih lajut »