Petugas dinas ketahanan pangan dan peternakan (DKPP) akhirnya turun gunung. Mereka mulai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak menjelang Idul Adha. Kemarin (9/6), sejumlah petugas turun ke pasar hewan Bajulan, Saradan, untuk mengecek secara acak ternak yang diperjualbelikan.
‘’Tujuannya memantau lalu lintas ternak yang dijual. Dari mana saja. Antisipasi persebaran PMK serta LSD ,’’ ungkap Kabid Peternakan DKPP Kabupaten Madiun Bagus Sri Yulianta.
Pemeriksaan hewan ternak dilakukan menyeluruh. Mulai kondisi gigi, kaki, hingga kelengkapan vaksin yang sudah diberikan. ‘’Kami cek asal muasalnya dari. Di situ akan terlihat sapi sudah divaksin PMK berapa kali,’’ tuturnya. ‘’Sejauh ini Kabupaten Madiun
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Idul Adha 2023 Diprediksi Beda, Muhammadiyah Usul Libur Idul Adha Jadi 2 Hari - Tribunnews.comMuhammadiyah mengusulkan libur Idul Adha 1444 H menjadi dua hari lantaran penentuannya diprediksi akan berbeda dengan Kemenag.
Baca lebih lajut »
Jelang Idul Adha, Dinas Peternakan Kabupaten Madiun Perketat Jual Beli Hewan Kurban dari Luar DaerahSejumlah petugas gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun bersama petugas vaksinator, Sabtu (10/6) mulai gencar melakukan sidak pasar hewan yang ada di Madiun.
Baca lebih lajut »
Jelang Idul Adha, Pemkot Tangerang: Kasus LSD Hewan Terkendali |Republika OnlinePemkot Tangerang pastikan wabah LSD terkendali pada hewan kurban.
Baca lebih lajut »
Jelang Idul Adha Harga Hewan Kurban Sapi di Papua Barat Daya NaikBerdasarkan pantauan pada salah satu peternak sapi di Kalobo Distrik Salawati, Raja Ampat, Papua Barat Daya, penjualan sapi kurban biasanya dilakukan di Kota So
Baca lebih lajut »
Jelang Hari Raya Idul Adha, Harga Hewan Kurban Mulai Naik di Sejumlah DaerahSalah satu pedagang kambing, Muhammad Hidayat mengatakan peningkatan penjualan sudah dirasakan meski harga kambing juga tinggi yakni naik hingga Rp 500.000 per
Baca lebih lajut »