Jejak Pramoedya dan Masa Depan Literasi Indonesia

Seabad Pramoedya Ananta Toer Berita

Jejak Pramoedya dan Masa Depan Literasi Indonesia
Tradisi LiterasiTradisi Kelisanan SekunderX-Hide-Give-Me-Perspective
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 154 sec. here
  • 8 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 79%
  • Publisher: 70%

Pramoedya adalah ikon literasi Indonesia. Semestinya generasi muda diminta melahap habis bacaan bermutu karya-karya Pram sebagai sumber pembangunan karakter.

Kamis, 6 Februari 2025, tepat satu abad Pramoedya Ananta Toer. Maestro sastra Indonesia itu tercatat dilahirkan pada 6 Februari 1925 di Blora, Jawa Tengah, dan wafat pada 30 April 2006.

Alih-alih dijadikan bacaan wajib di sekolah, karya-karya Pram disingkirkan dari jangkauan publik, terutama generasi muda. Semestinya generasi muda diminta melahap habis bacaan bermutu itu sebagai sumber pembangunan karakter.terbit pertama kali pada 1980-an, persis saat penguasa Orde Baru sedang galak-galaknya pasca-Peristiwa Malari 1974. Dekade 1980 bisa disebut puncak konsolidasi kekuasaan Orde Baru.

Sedemikian mendalam ketakutan publik sehingga ketakutan itu dengan sendirinya menyeleksi pilihan-pilihan publik. Saya ingat betul, ketakutan itu pula yang mendorong pejabat fakultas di kampus saya pada awal 1990-an membredel tabloid mahasiswa. Dekan ketakutan terhadap tabloid mahasiswa yang menayangkan wawancara Pramoedya selepas dari Pulau Buru. Ketakutan dekan dengan sendirinya menyeleksi diri sendiri.

Mereka adalah generasi yang sukses merayakan literasi dalam situasi yang serba terbatas. Mereka membaca, menulis, dan berdebat melalui surat kabar dan karya sastra tentang zamannya dengan penuh gairah. Literasi yang sungguh-sungguh terbukti membuahkan tradisi kritik dan keterbukaan pikiran. Tradisi kritik adalah anak kandung tradisi literasi. Literasi tanpa kritik tak akan menjumpai refleksi, tak akan menemukan sintesis-sintesis, yang dibutuhkan bagi pembaruan peradaban.Dengan menziarai jejak Pramoedya sebagai ikon literasi Indonesia yang penuh ironi, semestinya kita mampu memetik pelajaran berharga untuk masa depan. Kini kita dihadapkan pada tradisi baru mengepung publik, yakni tradisi kelisanan sekunder , sekaligus gambar dan video.

Publik tampak lebih percaya kepada pendengung daripada laporan jurnalistik. Bahkan dalam beberapa tahun belakangan, negara pun lebih percaya kepada kerja pendengung daripada kerja jurnalis.Tak ada yang salah dari kehadiran tradisi kelisanan sekunder itu. Kelisanan sekunder adalah keniscayaan perkembangan teknologi.

Karya tulis Pram tidak hanya banyak, tetapi juga bermutu. Dikagumi dunia, dicetak ulang berkali-kali, dan diterjemahkan ke bahasa asing. Namun, juga dilarang, dibuang, dan dikecam di negeri sendiri. adalah karya sastra bermutu dengan latar zaman kolonial yang sesungguhnya bagus sebagai sumber literasi kebangsaan.

Indonesia tanpa karya yang dikagumi dunia. Sebaliknya, Organized Crime and Corruption Reporting Project malah menempatkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo sebagai finalis ”Person of the Year 2024” untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi. Meskipun juaranya Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, keputusan OCCRP menampar muka kita dan patut direnungkan secara sungguh-sungguh.Di mata saya, Pramoedya adalah tipologi manusia produk literasi yang kuat.

Tanpa literasi yang kuat dengan tradisi kritik yang juga kuat, mustahil pemikiran-pemikiran besar yang berkembang di bumi Indonesia bisa diketahui, baik kekuatan maupun keburukannya. Pancasila berhasil disepakati, baik substansi maupun teksnya, melalui perdebatan yang tajam, yang hanya dimungkinkan oleh manusia-manusia yang tumbuh di dalam literasi yang baik.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Tradisi Literasi Tradisi Kelisanan Sekunder X-Hide-Give-Me-Perspective Andang Subaharianto

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

5 Kontroversi Deddy Corbuzier: Terbaru Ngata-ngatain Siswa yang Keluhkan MBG5 Kontroversi Deddy Corbuzier: Terbaru Ngata-ngatain Siswa yang Keluhkan MBGJejak kontroversi Deddy Corbuzier dari masa ke masa.
Baca lebih lajut »

Kisah Masa Kecil Pramoedya Ananta Toer diungkapKisah Masa Kecil Pramoedya Ananta Toer diungkapFestival SeAbad Pram di Blora akan menghidupkan dan menyebarluaskan pemikiran, semangat, dan nilai-nilai dalam karya-karya Pramoedya Ananta Toer kepada generasi muda sepanjang tahun 2025.
Baca lebih lajut »

Galeri Nasional Indonesia: Pameran Seni Jejak Perlawanan “Sang Presiden 2001” Dibuka Mulai 9 Januari 2025Galeri Nasional Indonesia: Pameran Seni Jejak Perlawanan “Sang Presiden 2001” Dibuka Mulai 9 Januari 2025Galeri Nasional Indonesia: Pameran Seni Jejak Perlawanan “Sang Presiden 2001”, Penghormatan untuk Hardi, Seniman Perlawanan Indonesia
Baca lebih lajut »

Dukung Asta Cita, ISEI Fokus pada Lima Program StrategisDukung Asta Cita, ISEI Fokus pada Lima Program StrategisPeran penting ISEI telah mengawal perekonomian Indonesia berhasil melalui berbagai tantangan dari masa ke masa
Baca lebih lajut »

Indonesia Rayakan Satu Abad Kelahiran Pramoedya Ananta ToerIndonesia Rayakan Satu Abad Kelahiran Pramoedya Ananta ToerMerayakan satu abad kelahiran sastrawan Indonesia ternama, Pramoedya Ananta Toer, berbagai acara digelar di Blora, Jawa Tengah.
Baca lebih lajut »

Indonesia Merayakan Seabad Pramoedya Ananta ToerIndonesia Merayakan Seabad Pramoedya Ananta ToerIndonesia akan merayakan seabad kelahiran sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer pada tahun 2025 melalui gerakan SeAbadPram. Berbagai kegiatan akan digelar, termasuk festival peluncuran di Blora, cetak ulang karya, serta situs arsip online.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 12:11:15