Perhimpunan Pendidikan dan Guru meminta pemerintah untuk tepat janji agar tidak akan ada lagi ”cleansing” guru honorer.
menimbulkan kegaduhan setelah 107 guru honorer mengadu ke Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Mereka kecewa diberhentikan sepihak menjelang tahun ajaran baru.
”Solusi dari Pj Gubernur akan dicarikan sekolah yang ada jam mengajarnya. Solusi ini harus dikawal dan terlaksana. Jangan sampai ujungnya guru honorer dipingpong karena tidak dapat sekolah,” ujarnya. ”Dari kegaduhan ini, jangan terulang kesalahan yang sama dalam perekrutan guru. Pemerintah jalankan aturan dengan baik supaya tidak ada lagi guru honorer. Seleksi melalui KKI dan PPPK,” katanya.
Pendidikan Dinas Pendidikan Guru Honorer Cleansing Rekrutmen Guru Honorer
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tragedi Zhang Jangan Terulang LagiBelajar dari tragedi Zhang, prosedur kegawatdaruratan dalam pertandingan olahraga perlu diperbaiki.
Baca lebih lajut »
RAPBN 2025 Disusun, Karut-marut Anggaran Pendidikan Jangan TerulangKondisi keuangan negara semakin sulit. Tidak ada ruang untuk menoleransi penyalahgunaan dan inefisiensi anggaran.
Baca lebih lajut »
Ketua DPR Wanti-Wanti Pemerintah: Peretasan Pusat Data Nasional Jangan Terulang KembaliPeretasan Pusat Data Nasional jangan terulang kembali.
Baca lebih lajut »
Pusat Data Nasional Diserang Ransomware, Tidak Berdampak pada Pariwisata tapi Diharapkan Tak Terulang LagiKemenparekraf mengungkapkan kondisi wisatawan di Indonesia selama serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara yang sempat mengganggu layanan imigrasi.
Baca lebih lajut »
CAT Bersyukur Presiden Tanda Tangani Keppres Pemberhentian Ketua KPUPemberhentian Ketua KPU menjadi pembelajaran berharga bagi penyelenggara pemilu agar kasus yang sama tak terulang lagi.
Baca lebih lajut »
Wapres Tekankan Komitmen Pemerintah Perbaiki Industri SiberPemerintahakan mengevaluasi kinerjanya dalam menjaga ketahanan siber Agar kejadian serupa tidak lagi terulang
Baca lebih lajut »