Jangan Menjadi Emotional Eater saat WFH

Indonesia Berita Berita

Jangan Menjadi Emotional Eater saat WFH
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 43 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 20%
  • Publisher: 92%

Dengan alasan untuk menjaga kesehatan demi terhindar dari virus korona, banyak orang makan makanan yang sebenarnya tidak bergizi.

PERUBAHAN kegiatan sehari-hari menjadi di rumah saja selama masa pandemi covid-19 ini membuat pola hidup sebagian masyarakat berubah pula. Salah satunya adalah makan makanan ringan secara berlebih.

“Saat tekanan emosional hadir, tubuh seolah memberikan sinyal yang mirip seperti rasa lapar. Sebenarnya sinyal tersebut hanyalah respon terhadap perasaan yang menjadi pelarian dari emosi negatif. Jika dorongan tersebut terus diikuti, tentu tubuh akan kelebihan asupan dan akan semakin berisiko jika dilakukan berulang,” ujar Tara.

Pada kesempatan sama, Head of Corporate Communication Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari, menjelaskan, berdasarkan studi konsumen bertajuk The State of Snacking yang dilakukan di 12 negara termasuk Indonesia, terungkap bahwa masyarakat memang suka ngemil, bahkan jumlahnya 23% lebih banyak daripada rata-rata global. Selain itu, hasil studi dari Mondelez Internasional tersebut juga mengungkapkan rata-rata orang Indonesia bergantung pada camilan untuk memenuhi kebutuhan mental dan emosional.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Wacana Relaksasi Rumah Ibadah, Kemenag Jangan Jadikan Umat Bahan PercobaanWacana Relaksasi Rumah Ibadah, Kemenag Jangan Jadikan Umat Bahan PercobaanUpaya pemerintah menekan penyebaran COVID-19 atau virus Corona terkesan setengah-setengah setelah Kemenag mengeluarkan wacana...
Baca lebih lajut »

Soal Relaksasi Rumah Ibadah, PBNU Ingatkan Jangan Gegabah |Republika OnlineSoal Relaksasi Rumah Ibadah, PBNU Ingatkan Jangan Gegabah |Republika OnlineHarus ada data yang valid untuk memastikan relaksasi atau pelonggaran bisa dilakukan.
Baca lebih lajut »

Jangan Mudah Tertipu, Pahami Perbedaan Kaca Film Asli dan PalsuJangan Mudah Tertipu, Pahami Perbedaan Kaca Film Asli dan PalsuSebelum memutuskan untuk membeli kaca film, pahami dulu beberapa hal ini agar tidak tertipu
Baca lebih lajut »

Jangan Dilewatkan, Ada Berkah di Balik Makan Sahur Seperti Anjuran RasulullahJangan Dilewatkan, Ada Berkah di Balik Makan Sahur Seperti Anjuran RasulullahNabi Muhammad SAW sendiri selalu mengajurkan umat-Nya agar tidak melewatkan makan sahur, lantaran Rasulullah tahu besarnya berkah yang akan didapat.
Baca lebih lajut »

WHO: Jangan Lengah Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19 – Bebas AksesWHO: Jangan Lengah Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19 – Bebas AksesOrganisasi Kesehatan Dunia mengingatkan, pemerintah dan warga masyarakat perlu tetap waspada dan siaga mengantisipasi gelombang kedua pandemi Covid-19. Internasional adadikompas
Baca lebih lajut »

Saat Bupati Banyuwangi Sapa Penyintas Covid-19: Jangan StresSaat Bupati Banyuwangi Sapa Penyintas Covid-19: Jangan StresKepada Bupati Banyuwangi, pasien 01 yang telah dinyatakan sembuh itu mengaku sempat stres saat divonis Covid-19 pada April 2020 lalu.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-05 05:53:21