Asuransi simpanan penting untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, tapi bila desainnya salah justru bisa menimbulkan krisis perbankan
“Ada elemen dalam penyesuaian kembali sistem keuangan kita yang lebih penting daripada mata uang, lebih penting daripada emas, dan itu adalah kepercayaan rakyat” ~ Franklin D. RooseveltKalimat bersejarah itu keluar dari mulut Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt pada tanggal 12 Maret 1933, enam hari setelah pembukaan kembali penutupan operasional bank-bank di Amerika Serikat.
Mereka menemukan, skema perlindungan simpanan secara eksplisit cenderung meningkatkan jarak atau spread antara suku bunga simpanan dan pinjaman di sektor perbankan di berbagai negara. Bahwa adanya penjaminan pada bunga bank tidak serta-merta membuat bank bisa menurunkan suku bunga simpanannya, dengan anggapan nasabah sudah merasa aman. Dengan kata lain korelasi antara tingkat suku bunga penjaminan simpanan dengan suku bunga deposito minim, meskipun itu ada.
Korelasi tiga suku bunga ini menarik, memunculkan simpulan baru bahwa suku bunga acuan BI tidak lagi menjadi acuan utama perbankan dalam menetapkan suku bunga simpanan dan kredit, namun ada peran LPS yang tampak berperan secara aktif dan efektif menjadi perpanjangan tangan transmisi kebijakan moneter BI ke sektor keuangan. Tentu saja, ini tidak berarti suku bunga LPS lebih mumpuni dibandingkan BI, namun lebih mencerminkan kelindan kebijakan yang seirama dan saling melengkapi.
Suku bunga kredit perbankan yang murah akan meningkatkan permintaan kredit dan pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. LPS berperan dalam hal itu, dan sejalan dengan temuan tim peneliti independen, atas nama Irman Faiz dan Adry Gracio yang memenangkan Kompetisi"LPS Call for Research" tahun 2021. Hasil penelitian mereka membuktikan penurunan tingkat bunga penjaminan LPS sebesar 1% diasosiasikan dengan peningkatan pertumbuhan kredit sebesar 0,12% sampai dengan 0,14%.
"Kenaikan tabungan masyarakat di bank di tahun 2022 itu ada Rp 690 triliun. Dana masyarakat ditahan dan tidak dibelanjakan artinya masyarakat ngerem tidak ingin belanja. Tidak ingin datang ke restoran tidak ingin datang ke mal tidak ingin datang ke toko. Belanja tidak. Lebih baik disimpan di bank, ini tidak boleh.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hyundai Stargazer X Kembali Tertangkap Kamera Sedang Tes JalanHyundai Stargazer X kembali tertangkap kamera sedang test jalan di salah satu ruas jalan tol.
Baca lebih lajut »
Suharso Ungkap Jalan Rusak Juga Ada di Jawa, Ini Bocoran Lokasinya'Jalan nasional bisa kita nikmati, tetapi jalan untuk menghubungkan dua jalan nasional itu bisa 1 jam dilewati 2 jam kita lewati,' tambahnya.
Baca lebih lajut »
Khutbah Jelang Bulan Haji: Menjaga Keselamatan dengan Sifat TawadhuKhutbah Jumat Dzulqadah Jelang Haji: Menjaga Keselamatan dengan Sifat Tawadhu
Baca lebih lajut »
AKBP Andrian: Polisi RW Upaya Pori Menjaga KamtibmasAntisipasi kejahatan di pemukiman warga yang mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Polres Rohil melainching program Polisi RW.
Baca lebih lajut »
Cara Menjaga Kualitas Hormon Pria di Usia 30 Tahun ke AtasPria berusia 30 tahun ke atas secara umum akan mengalami penurunan kadar hormon testosteron. Pria berusia 30 tahun ke atas secara umum akan mengalami penurunan...
Baca lebih lajut »
Ini Pentingnya Menjaga Etika Digital di Jagat Maya |Republika OnlineDunia maya tak sekadar berurusan dengan monitor, tapi dengan manusia sesungguhnya.
Baca lebih lajut »