Berjalan kaki di pedesaan yang identik dengan alam bisa kurangi stres.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bermukim di perkotaan dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental yang lebih tinggi. Sebuah studi baru menemukan bahwa berjalan 60 menit atau setidaknya satu jam di alam dapat mengurangi aktivitas di daerah otak yang terlibat dalam pemrosesan stres
Hasil dari penelitian baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry Trusted Source. Untuk menentukan hipotesis mereka, para peneliti memeriksa aktivitas otak 63 peserta sehat menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional . Hal itu diteliti, baik sebelum dan sesudah peserta berjalan selama satu jam di hutan atau melakukan jalan perbelanjaan dengan lalu lintas.
Setelah pemindaian selesai, 31 peserta ditugaskan untuk berjalan-jalan di jalan yang ramai di Berlin, sementara 32 lainnya berjalan-jalan di hutan kota. Para peserta berjalan-jalan di tahun 2019 antara jam 10 pagi hingga lima sore. Laki-laki dan perempuan didistribusikan secara merata di kedua kelompok.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tiga Anak-Anak Tenggelam Saat Main Lomba Renang di Danau Galian Tangerang, Satu Meninggal |Republika OnlineSatu korban dilaporkan selamat dan satu korban lagi belum ditemukan.
Baca lebih lajut »
Duel Ditengah Jalan, Anak Tewas Ditikam Bapak TiriDuel anak dan bapak ini terjadi di jalan kakaktua satu makassar
Baca lebih lajut »
Penguatan Akar Budaya Bisa Jadi Solusi Pemulihan PascapandemiDalam menghadapi tantangan pascapandemi, upaya untuk kembali memperkuat akar budaya anak bangsa merupakan salah satu pilihan jalan keluar yang bisa menjadi solusi
Baca lebih lajut »
Tak Mau Remehkan Sheriff, Ten Hag: Mereka Bisa Kalahkan Real Madrid |Republika OnlinePara pemain MU memiliki lebih banyak energi dan bisa fokus saat bertanding.
Baca lebih lajut »