Jaksa Diminta Tengok Pasal 48 hingga 51, Eliezer Bisa Tidak Dipidana. Sebab, ada tekanan yang dihadapi Eliezer selaku anak buah bekas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo saat menembak Yosua.
TERDAKWA pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Richard Eliezer alias Bharada E, dapat tak dipidana dengan mempertimbangkan alasan pemaaf dan pembenar yang diatur dalam kitab undang-undang hukum pidana ."Kalau ternyata dia itu dalam satu kondisi yang bukan keinginannya, coba lihat Pasal 48-51 KUHP, itu bahkan bisa membuat dia tidak dipidana," katanya kepada Media Indonesia, Jumat .
"Banyak yang mengatakan dader, pelaku. Dader itu dalam keadaan apa? KUHP mengatakan, pelaku lapangan itu bahkan bisa tidak dipidana dengan alasan pemaaf, alasan pembenar. Mestinya berkutat di situ," terang Yenti. Namun, Eliezer dinilai tidak dapat menolak perintah Sambo karena kondisi psikologis. Oleh karena itu, ia tidak sepakat dengan argumentasi bahwa Eliezer berani membunuh, sementara terdakwa lain, yaitu Ricky Rizal, tidak."Bukan di situ letaknya. Eliezer tidak berani menolak , itu artinya karena dia dalam kondisi tertekan. Ricky Rizal karena mungkin lebih senior dibandingkan Eliezer, berani menolak. Di sini miss-nya," jelas Yenti.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
'Eliezer's Angels' Nangis Dengar Bharada Eliezer Dituntut 12 Tahun BuiSeorang wanita menggunakan atribut 'Eliezer's Angels' menangis setelah mendengar Bharada Richard Eliezer dituntut 12 tahun penjara.
Baca lebih lajut »
Awali Tuntutan Bharada Eliezer, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan AlkitabJaksa membacakan tuntutan Bharada Richard Eliezer terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Jaksa mengutip ayat Al-Qur'an dan Alkitab di awal tuntutan.
Baca lebih lajut »