Jakarta, Kota Rumah Manusia dan Air

Tajuk Rencana Berita

Jakarta, Kota Rumah Manusia dan Air
X-Hide-Give Me PerspectiveBanjirJakarta
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 80 sec. here
  • 7 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 49%
  • Publisher: 70%

Secara alami, Jakarta sejak dulu berupa rawa, situ, dan aliran belasan sungai. Bangun kota yang layak dihuni manusia dan tetap sebagai rumah air demi halau bencana.

Jakarta dialiri belasan sungai dengan hilir yang lebih rendah dari permukaan laut. Sungai-sungai berhulu di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berjarak kurang dari 100 kilometer ke hilir di tepian Teluk Jakarta . Jarak pendek dan beda ketinggian menukik ini membuat air sungai mengalir deras dan cepat ke hilir setiap kali hulu diguyur hujan lebat.

Perubahan fungsi bentang lahan selanjutnya justru tak terbendung. Pada masa penjajahan Belanda, setelah Indonesia merdeka, hingga kini, semakin banyak hutan, rawa, dan situ menjelma menjadi kota. Tutupan hijau di hulu menipis berkat berkembangnya hunian, perkebunan, dan bisnis wisata.Di musim hujan ini, sungai-sungai sarat polusi tak sabar meluapkan isinya.

Bendungan Ciawi dan Sukamahi dibangun untuk memperkuat sistem penahan air di hulu. Selain itu, bertahap, dibangun waduk, tanggul pesisir laut, serta sistem polder dan pompa. Sampai saat ini, belum semua proyek itu selesai.Warga berharap segera ada solusi dari Pemerintah Provinsi Jakarta agar banjir tak lagi menjadi langganan yang terus menggenang.Di sisi lain, dengan 11 juta jiwa penduduk Jakarta atau sekitar 30 juta jiwa se-Jabodetabekpunjur, berbagai infrastruktur itu terbilang belum memadai.

Jakarta dialiri belasan sungai dengan hilir yang lebih rendah dari permukaan laut. Sungai-sungai berhulu di Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berjarak kurang dari 100 kilometer ke hilir di tepian Teluk Jakarta. Jarak pendek dan beda ketinggian menukik ini membuat air sungai mengalir deras dan cepat ke hilir setiap kali hulu diguyur hujan lebat.

Perubahan fungsi bentang lahan selanjutnya justru tak terbendung. Pada masa penjajahan Belanda, setelah Indonesia merdeka, hingga kini, semakin banyak hutan, rawa, dan situ menjelma menjadi kota. Tutupan hijau di hulu menipis berkat berkembangnya hunian, perkebunan, dan bisnis wisata.Di musim hujan ini, sungai-sungai sarat polusi tak sabar meluapkan isinya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

X-Hide-Give Me Perspective Banjir Jakarta Utama

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Jakarta Kota Termacet ke-7 di Dunia, Deretan Kota Ini Lebih ParahJakarta Kota Termacet ke-7 di Dunia, Deretan Kota Ini Lebih ParahJakarta masuk dalam daftar 10 kota dengan kemacetan terburuk di dunia.
Baca lebih lajut »

Komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk Mewujudkan Jakarta sebagai Kota GlobalKomitmen Pemprov DKI Jakarta untuk Mewujudkan Jakarta sebagai Kota GlobalPemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk menjadikan Jakarta sebagai salah satu dari 20 Kota Global pada tahun 2045. Upaya ini sejalan dengan RPJPD 2025-2045 dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bank DKI.
Baca lebih lajut »

Intip, 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Gratis di JakartaIntip, 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Gratis di JakartaKota Jakarta tidak hanya terkenal dengan padatnya kota tetapi juga memiliki destinasi wisata gratis untuk masyarkat.
Baca lebih lajut »

Para ”Manusia Kelomang” dengan ”Rumah Bergerak”Para ”Manusia Kelomang” dengan ”Rumah Bergerak”Tak sanggup sewa atau beli rumah, rumah bergerak jadi pilihan. Hidup seperti kelomang, membawa rumah ke mana-mana.
Baca lebih lajut »

Lokasi Tempat Tinggal Jin di Rumah ManusiaLokasi Tempat Tinggal Jin di Rumah ManusiaArtikel ini membahas tentang keberadaan jin di rumah manusia dan lokasi favorit mereka untuk tinggal. Jin muslim yang beriman diyakini menghuni atap rumah orang muslim, sedangkan jin kafir cenderung tinggal di tempat-tempat kotor seperti tempat sampah dan kamar mandi.
Baca lebih lajut »

Program Makanan Bergizi Gratis di Bengkulu, Dilaksanakan di Enam Sekolah untuk 3.000 SiswaProgram Makanan Bergizi Gratis di Bengkulu, Dilaksanakan di Enam Sekolah untuk 3.000 SiswaSekolah-sekolah tersebut lanjut dia meliputi TK Kartika II SDN 61 Kota Bengkulu SDN 73 Kota Bengkulu SMPN 6 Kota Bengkulu SMPN 14 Kota Bengkulu dan SMAN 4 Kota Bengkulu
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 07:58:44