Jakarta Incar Peringkat Ke-7 Kota Termacet di Dunia

Transportasi Berita

Jakarta Incar Peringkat Ke-7 Kota Termacet di Dunia
KemacetanJakartaINRIX
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 111 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 72%
  • Publisher: 74%

Jakarta menduduki peringkat ke-7 sebagai kota termacet di dunia menurut laporan INRIX 2024 Global Traffic Scorecard. Lonjakan ini mencapai 37% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pengemudi di Ibu Kota kehilangan rata-rata 89 jam per tahun akibat kemacetan. Faktor utama kemacetan di Jakarta adalah laju urbanisasi yang pesat dan peningkatan kendaraan pribadi, sementara infrastruktur jalan dan transportasi publik belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan mobilitas warga. Kemacetan ini juga berdampak signifikan terhadap ekonomi dan kesehatan masyarakat. Laporan ini mendorong pemerintah untuk merumuskan strategi jangka panjang untuk mengatasi masalah kemacetan.

Dalam laporan terbaru INRIX 2024 Global Traffic Scorecard, Jakarta berhasil 'naik peringkat' menjadi kota termacet ke-7 di dunia, dengan rata-rata penundaan per pengemudi mencapai 89 jam per tahun. Lonjakan ini signifikan sebesar 37% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 65 jam. Pengemudi di Ibu Kota rata-rata kehilangan 89 jam setahun akibat macet, melonjak 37% dibandingkan tahun lalu yang mencatat 65 jam. Lonjakan ini menjadikan Jakarta 'naik kelas' dari peringkat ke-10 pada 2023.

Di antara kota-kota Asia lainnya, hanya Istanbul yang berada di posisi lebih tinggi dengan total waktu penundaan mencapai 105 jam per tahun. Peringkat ini menempatkan Jakarta sejajar dengan kota-kota metropolitan seperti New York City dan London. Namun, di balik angka tersebut, terdapat realitas yang memprihatinkan. Sebagian besar kemacetan di Jakarta dipicu oleh beberapa faktor utama, mulai dari laju urbanisasi yang pesat hingga peningkatan kendaraan pribadi. Infrastruktur jalan yang belum mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan menjadi tantangan besar, sementara transportasi publik, meski sudah mengalami perbaikan dengan hadirnya MRT dan LRT, masih belum sepenuhnya menjawab kebutuhan mobilitas warga.Kemacetan Jakarta tidak hanya berdampak pada waktu yang hilang di jalan, tetapi juga merugikan ekonomi kota. Laporan INRIX mengungkapkan bahwa rata-rata pengemudi di kota besar seperti New York kehilangan USD 1.976 per tahun akibat dampak kemacetan. Jika angka ini diekstrapolasi ke Jakarta, dampaknya terhadap produktivitas dan perekonomian bisa jadi signifikan. Selain itu, kemacetan memperburuk kualitas udara dan kesehatan masyarakat, mengingat kendaraan bermotor adalah salah satu kontributor utama polusi di kota ini. Fenomena ini juga memunculkan tantangan besar dalam tata kelola transportasi kota. Kecepatan rata-rata kendaraan di pusat kota Jakarta hanya 13 mil per jam, mirip dengan kota-kota seperti Mexico City, Paris, dan London. Hal ini menunjukkan bahwa masalah manajemen lalu lintas bukan hanya soal kapasitas jalan, tetapi juga efisiensi pengaturan arus kendaraan. Pemerintah DKI Jakarta perlu merumuskan strategi jangka panjang, mulai dari pembatasan kendaraan pribadi hingga pengembangan transportasi massal yang lebih komprehensif. Dengan peringkat yang semakin tinggi ini, Jakarta sebenarnya memiliki peluang besar untuk melakukan pembenahan signifikan di sektor transportasi. Laporan ini menjadi pengingat bahwa kemacetan bukan sekadar isu perkotaan, melainkan tantangan global yang membutuhkan solusi kreatif dan kolaboratif. Bagaimanapun, tanpa perbaikan yang konkret, posisi Jakarta di daftar kota termacet mungkin akan terus merangkak naik di tahun-tahun mendatang.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

Kemacetan Jakarta INRIX Transportasi Mobilitas Ekonomi Kesehatan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kota-Kota Ibu Kota Indonesia Sebelum JakartaKota-Kota Ibu Kota Indonesia Sebelum JakartaArtikel ini membahas tentang kota-kota yang pernah menjadi ibu kota Indonesia sebelum Jakarta.
Baca lebih lajut »

Jakarta Meraih Peringkat Ke-7 Kota Termacet di DuniaJakarta Meraih Peringkat Ke-7 Kota Termacet di DuniaJakarta semakin terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Data Global Traffic Scorecard 2024 yang dirilis INRIX menempatkan Jakarta pada peringkat ke-7 kota termacet di dunia, naik dari peringkat ke-10 tahun 2023. Pengendara di Jakarta kehilangan waktu hingga 89 jam per tahun karena kemacetan.
Baca lebih lajut »

Jelajahi Kota Tua Jakarta: Mengungkap Jejak Sejarah dan Perkembangan KotaJelajahi Kota Tua Jakarta: Mengungkap Jejak Sejarah dan Perkembangan KotaBerita ini mengajak pembaca untuk menghabiskan malam pergantian tahun dengan menjelajahi kawasan Kota Tua Jakarta, tempat yang menyimpan banyak kisah menarik tentang transformasi kehidupan kota dari masa ke masa.
Baca lebih lajut »

Komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk Mewujudkan Jakarta sebagai Kota GlobalKomitmen Pemprov DKI Jakarta untuk Mewujudkan Jakarta sebagai Kota GlobalPemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk menjadikan Jakarta sebagai salah satu dari 20 Kota Global pada tahun 2045. Upaya ini sejalan dengan RPJPD 2025-2045 dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Bank DKI.
Baca lebih lajut »

JAKARTA TERJADI PADA RANGKUTAN KOTA TERMACET DI DUNIAJAKARTA TERJADI PADA RANGKUTAN KOTA TERMACET DI DUNIAJakarta menduduki peringkat ke-10 sebagai kota termacet di dunia.
Baca lebih lajut »

Intip, 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Gratis di JakartaIntip, 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Gratis di JakartaKota Jakarta tidak hanya terkenal dengan padatnya kota tetapi juga memiliki destinasi wisata gratis untuk masyarkat.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 18:54:03