Italia Setujui Insentif Pembelian Mobil Baru Rp 10,2 Triliun per Tahun TempoOtomotif
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Italia Mario Draghi telah menandatangani dekrit untuk mengalokasikan 650 juta euro per tahun dari 2022 hingga 2024 untuk insentif membeli mobil berlistrik atau mobil berpolusi rendah, kata kementerian industri negara itu, Rabu, 6 April 2022.Pemberian insentif tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang yang diumumkan Italia pada awal tahun ini untuk mendukung industri otomotifnya.
Pendaftaran mobil baru di Italia turun sekitar 23 persen di bulan Februari dan 30 persen di bulan Maret dibanding periode tahun sebelumnya.Roma akan mensubsidi hingga 5.000 euro dari harga pembelian kendaraan listrik baru seharga hingga 35.000 euro , tidak termasuk PPN.Itu termasuk kontribusi 2.000 euro yang terkait dengan pemusnahan mobil bermesin pembakaran internal.Pembelian kendaraan listrik plug-in hybrid dengan harga hingga 45.000 euro akan disubsidi hingga 4.000 euro .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Wasit Korea Selatan Vs Italia di Piala Dunia 2002 Ungkap PenyesalannyaMantan wasit dalam laga Korea Selatan vs Italia di Piala Dunia 2002 cerita soal penyesalannya. Dia mengaku seharusnya Hwang Sun-hong diganjar kartu merah.
Baca lebih lajut »
Gelandang Chelsea Masih Dibayangi Kegagalan ItaliaJorginho masih menyimpan keyakinan Chelesa akan memutarbalikkan hasil pada pertemuan kedua di RealMadrid. UCL
Baca lebih lajut »
DKI Gunakan Sistem SIKP Maksimalkan Penyaluran KUR |Republika OnlineBank DKI menargetkan selama tahun ini penyaluran KUR bisa mencapai Rp 1 triliun.
Baca lebih lajut »
Anak Muda Ini Punya Harta Rp 34 Triliun di Umur 19 Tahun, Kerjanya Apa?Umurnya cuma 19 tahun sekarang, namun kekayaannya sudah mencapai US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 34,3 triliun. Kerjanya apa ya?
Baca lebih lajut »
Top Banget! Elon Musk Untung Rp 14 T dalam 2 Bulan dari TwitterElon Musk mendapat keuntungan sekitar US$ 1 miliar atau Rp 14,3 triliun (kurs Rp 14.300) dari pembelian saham Twitter!
Baca lebih lajut »