Mencetak uang secara tiba-tiba bukan praktik kebiakan moneter yang lazim dilakukan BI
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia meluruskan isu yang beredar terkait pencetakan uang demi penanganan Covid-19. Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan istilah cetak uang yang dimaksud berbeda dengan proses peredaran uang yang lazim dilakukan BI. Baca Juga "Jangan ada anggapan BI mau cetak uang terus dibagi-bagi ke masyarakat, ra ono kui, ini zaman lagi susah, jangan sampai esensinya masyarakat salah paham," katanya dalam konferensi virtual, Rabu .
Pertumbuhan uang didasarkan pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Misal, pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen dan inflasi sebesar tiga persen, maka pertumbuhan uang sekitar delapan persen. Ini juga tergantung pada ketersediaan stok. Sehingga BI cetak uang secara tiba-tiba itu bukan praktek kebijakan moneter yang lazim dan tidak akan dilakukan oleh BI. Selama ini, BI menjaga peredaran uang dengan operasi moneter. Ini tergantung pada jenis uangnya, yakni jenis uang kartal dan giral.
"Keseluruhan proses ini, BI dan Kemenkeu, selalu melalui governance yang baik dan diaudit oleh BPK," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI Tolak Mentah-mentah Usul Cetak Uang Rp 600 T dari DPR'... Ini mohon ya, pandangan-pandangan itu tidak sejalan dengan praktik moneter yang lazim. Mohon maaf nih, supaya masyarakat tidak tambah bingung,' kata Perry. BI via detikfinance
Baca lebih lajut »
Tangani Covid-19, BI Tegaskan Tak Akan Cetak UangAdanya usulan dari Banggar DPR agar BI mencetak uang sampai Rp 600 triliun bukan praktik kebijakan moneter yang lazim, dan tidak akan dilakukan.
Baca lebih lajut »
BI Banten Siapkan Uang Tunai Rp 3,025 Triliun untuk Penukara |Republika OnlineUntuk pelayanan penukaran uang, BI Banten berkerja sama dengan 11 kantor cabang bank.
Baca lebih lajut »
BI Sediakan Rp 1,1 Triliun Kebutuhan Uang Tunai di Ternate |Republika OnlineKetersediaan uang senilai Rp 1,1 triliun untuk memenuhi kebutuhan hingga Idul Fitri
Baca lebih lajut »
BI Surakarta Siapkan Rp 4,3 Triliun untuk Lebaran 2020 |Republika Online175 loket layanan penukaran dan penarikan uang pecahan kecil disiapkan di Surakarta.
Baca lebih lajut »
BI: Sesuai Prediksi, Inflasi April Tetap Rendah dan TerkendaliInflasi IHK pada April 2020 tercatat 0,08% (mtm), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,10% (mtm).
Baca lebih lajut »