18 Unit Mercy disiapkan untuk tamu negara saat pelantikan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin. Setpres mengatakan tidak dibebankan biaya sewa dari pihak Mercedes Benz.
Foto: Sebanyak 18 unit mobil Mercedes Benz disiapkan untuk tamu negara sahabat saat pelantikan Presiden Jokowi. -Ma'ruf Amin besok. Sekretariat Presiden mengatakan tidak dibebankan biaya sewa dari pihak penyewa, Mercedes Benz Indonesia.
"Khusus penyiapan kendaraan VVIP dan Cadangan VVIP, Sekretariat Presiden telah bekerja sama dengan Mercedes Benz Indonesia dan mendapatkan dukungan kendaraan tanpa dikenai biaya sewa," ujar Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini dalam keterangan persnya, Sabtu . Adapun kendaraan tersebut terdiri dari 11 unit seri S450 brand new dan 1 unit Cadangan S450, serta 6 unit seri E300 brand new.Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebelumnya mengatakan anggaran mobil untuk tamu negara sekitar Rp 1 miliar. Maksudnya, anggaran tersebut dipakai untuk kendaraan pendukung tamu negara yang berjumlah 66 unit.
Mobil-mobil Mercy sempat diparkir di halaman Istana Negara. Mobil keluaran Jerman itu akan ditumpangi PM Australia Scott Morrisson, PM Malaysia Mahathir Mohamad hingga Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jelang Pelantikan Jokowi, Pemerintah Sewa 18 Mobil MercyMobil Mercy sewaan ini kan digunakan untuk kendaraan tamu negara.
Baca lebih lajut »
Istana Gelontorkan Rp1 Miliar Sewa 18 Mobil untuk Tamu NegaraSalah satu pertimbangan dipilihnya mobil Mercedes Benz yakni alasan kenyamanan.
Baca lebih lajut »
Sewa 18 Mercy untuk Tamu Negara, Setneg Habiskan Rp 1 MiliarMenurut Heru Budi Hartono, dua jenis mobil ini dipilih karena alasan kenyamanan hingga keamanan.
Baca lebih lajut »
Belasan 'Mercy' parkir untuk tamu negara di IstanaSebanyak 18 kendaraan sedan merk Mercedes Benz terparkir di halaman Istana Negara, Jakarta pada Kamis.\r\n\r\n"Sesuai dengan permohonan Kementerian Luar ...
Baca lebih lajut »