Gempuran militer Israel terhadap Rafah dikhawatirkan menimbulkan korban yang sangat besar.
Menggunakan gerobak yang ditarik seekor keledai, beberapa warga Palestina melintasi sebuah jalan yang dikelilingi bangunan yang rusak di Khan Younis, Jalur Gaza, Jumat .Dalam rapat kabinet perang Israel, Jumat malam waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia, Perdana Menteri Israel Benjamin, kabinet perang menyebut serangan ke Rafah perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perang di Gaza, yakni memusnahkan Hamas hingga ke akarnya.
Gedung Putih menyatakan belum mengetahui rencana serbuan ke Rafah yang disetujui Netanyahu. Sebelumnya, AS mengatakan, serangan ke Rafah akan menjadi ”garis merah” jika tidak disertai rencana perlindungan sipil yang kredibel. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan, AS tidak dapat mendukung rencana apa pun tanpa proposal yang kredibel.
Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan sangat prihatin terhadap rencana serangan militer Israel ke Rafah dalam waktu dekat. ”Presiden menegaskan campur tangan segera oleh AS dan komunitas internasional untuk menggagalkan serangan militer yang bisa menambah penderitaan rakyat Palestina,” sebut pernyataan yang dikutip kantor berita Wafa.
Kritik terbaru Biden dilontarkan pada awal bulan ini saat menyampaikan Pidato Kenegaraan. Ia menuding tindakan pemerintahan sayap kanan Netanyahu lebih menyakiti Israel daripada membantunya.Foto udara yang diambil dari pesawat milik Angkatan Udara Amerika Serikat yang melintas di atas Jalur Gaza, Kamis , memperlihatkan bangunan yang rusak di wilayah tersebut.
Miller menggambarkan pendekatan AS terhadap Israel saat ini sebagai pasif-agresif, yakni naiknya retorika penentangan pada kebijakan Israel. Di sisi lain, tidak ada langkah konkret yang dilakukan sebagai bukti sikap tersebut, misalnya menahan bantuan militer. ”Saya belum melihatnya. Dan, kita sudah memasuki perang selama enam bulan,” kata Miller.Anak-anak Palestina mengantre untuk mendapatkan makanan di Rafah, Jalur Gaza, 16 Februari 2024.
Rahat mengatakan, perubahan kepemimpinan di Israel mungkin akan mengurangi ketegangan dengan Washington. Dia menilai, pemerintahan yang berbeda mungkin akan membuka peluang kerja sama dengan Otoritas Palestina.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mediator Perdamaian di Paris Berupaya Cegah Rencana Serangan Israel di RafahMediator perdamaian di Paris berupaya untuk menjamin gencatan senjata di Gaza dengan harapan bisa mencegah serangan Israel di Kota Rafah di Gaza selatan, di mana lebih dari satu juta pengungsi berlindung. Israel mengatakan akan menyerang kota itu jika tidak ada kesepakatan gencatan senjata...
Baca lebih lajut »
Misi Terselubung di Balik Skenario Israel Evakuasi Warga Gaza dari RafahRencana pemindahan warga Gaza dari Rafah oleh Israel mengundang kecurigaan sebagai cara mengusir mereka dari Gaza.
Baca lebih lajut »
Usai Tolak Proposal Hamas Benjamin Netanyahu Setujui Invasi RafahIsrael Jumat 153 secara resmi menolak usulan terbaru Hamas mengenai kesepakatan penyanderaan karena dianggap tidak realistis
Baca lebih lajut »
Israel Bersiap Serang Rafah, Namun Tetap Berharap Ada Gencatan SenjataMiliter Israel menyetujui potensi serangan terhadap kota Rafah di Gaza Palestina. Tetapi Israel tetap berharap ada gencatan senjata.
Baca lebih lajut »
Palestina suarakan keprihatinan atas operasi militer Israel di RafahPalestina pada Jumat menyuarakan keprihatinan atas keputusan Israel untuk melakukan operasi militer di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Palestina ...
Baca lebih lajut »