Israel dilaporkan terus melancarkan serangan di dekat rumah sakit kedua terbesar di Jalur Gaza Palestina, RS Al-Quds, dalam beberapa hari terakhir.
Organisasi Palang Merah Palestina menuturkan alih-alih meredam serangan, Israel terus meningkatkan serangan udara ke sekitar kompleks RS Al-Quds."Meningkatnya serangan udara dan tembakan Israel membahayakan nyawa personel medis dan ribuan warga sipil di wilayah tersebut," bunyi pernyataan PRCS pada Kamis .
Beberapa serangan Israel bahkan sampai menembus dan merusak dinding tempat pengungsian di lantai enam rumah sakit itu. PRCS juga menuding Pasukan Pertahanan Israel menembakkan sebuah ambulans ketika petugas medis sedang mengevakuasi warga Palestina yang tewas dan terluka.PRCS merilis foto yang menunjukkan dua petugas paramedis menderita luka tembak dan pecahan peluru saat berada di ambulans yang tertembak.
Rumah Sakit Al-Quds merawat ratusan pasien, termasuk orang yang terluka, pasien dalam perawatan intensif dan anak-anak di inkubator, kata PRCS. RS tersebut juga menampung ribuan warga sipil yang mengungsi dan berlindung.Selama ini, militer Israel tak pernah memberikan alasan mengapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian menjadi target gempurannya terhadap Hamas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Israel Tolak Gencatan Senjata Gaza, Gempur Sampai 'Kiamat'?Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak gencatan senjata. Ia menegaskan 'ini adalah waktunya untuk perang'.
Baca lebih lajut »
Israel Gempur Kamp Pengungsi Gaza, Tewaskan Komandan HamasIsrael menghantam kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza,menewaskan sedikitnya 50 orang dan seorang komandan Hamas,ungkap Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Baca lebih lajut »
Israel gempur kamp pengungsi Jabalia di Gaza, Netanyahu sebut 'Ini waktunya berperang'Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan dirinya menolak melakoni gencatan senjata dengan Hamas. Alih-alih berdamai, Netanyahu…
Baca lebih lajut »