ISIS Klaim Serangan Bom Bandara Kabul yang Membunuh 12 Tentara AS Sindonews BukanBeritaBiasa .
KABUL - Kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan dua bom di area sekitar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan , pada hari Kamis. Serangan bom saat evakuasi ribuan warga asing dan warga Afghanistan itu telah menyebabkan 12 tentara Amerika Serikat terbunuh.
“Jika kami dapat menemukan siapa yang terkait dengan [serangan] ini, kami akan mengejar mereka. Kami telah jelas selama ini, bahwa kami mempertahankan hak untuk beroperasi melawan ISIS di Afghanistan dan kami bekerja sangat keras sekarang untuk menentukan atribusi, untuk menentukan siapa yang terkait dengan serangan pengecut ini dan kami siap untuk mengambil tindakan terhadap mereka," kata Jenderal McKenzie yang dilansir Al Arabiya, Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
UPDATE Bom Bunuh Diri Kabul: 12 Tentara AS Gugur, ISIS Klaim Bertanggung JawabSerangan itu merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan “Negeri Paman Sam” di negara itu dalam satu dekade.
Baca lebih lajut »
ISIS Akui Sebagai Pelaku Serangan di Bandara KabulISIS menyebutkan identitas satu pelaku yang mengenakan rompi berisi bom dan meledakkanya di tengah warga sipil Afghanistan dan pasukan AS.
Baca lebih lajut »
12 Tentara Amerika Tewas dalam Ledakan di Bandara KabulAmerika Serikat bertekad memburu pelaku serangan dan melakukan tindakan tegas pada mereka.
Baca lebih lajut »
Teror Bom di Bandara Kabul, 60 Sipil dan 12 Tentara AS TewasSelain korban meninggal, sedikitnya 140 warga sipil terluka dalam serangan bom bunuh diri di dekat bandara Kabul, Afghanistan.
Baca lebih lajut »
Ledakan di Luar Bandara Kabul, Sedikitnya 12 Tentara AS TewasSedikitnya 12 orang tentara Amerika tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam ledakan bom di Abbey Gate di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, hari Kamis (26/8). Panglima Komando Pusat Amerika CENTCOM Jenderal Kenneth McKenzie Jr. mengatakan selain tentara Amerika, sejumlah warga sipil...
Baca lebih lajut »