Dalam peristiwa ini, Arief diduga mencatut nama Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dengan membuat surat dan menggunakan tanda tangan tanpa izin.
Arief dipecat lantaran memalsukan tanda tangan Ketum dan Sekjen DMI di dalam sebuah surat terkait agenda UndanganDi dalam surat undangan bernomor 060.III/SUP/PP-DMI/A/III/2022 yang diterima Kompas.com, isi surat itu terkait kegiatanBerikut isi lengkap suat tersebut:Semoga kita semua senantiasa dalam rahmat dan ridha Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Indonesia. Difasilitasi oleh Bank Syariah Indonesia di Kantor Regional Office, Area, dan kantor2 Cabang Demikian surat undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkanJakarta, 25 Maret 2022
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Palsukan Tanda Tangan Jusuf Kalla Undang Wapres Ma'ruf Amin, Arief Rosyid Dipecat dari DMITindakan Arief Rosyid memalsukan tanda tangan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla mengundang Wapres Ma'ruf Amin berbuah pemecatan. palsukantandatanganjusufkalla
Baca lebih lajut »
Palsukan Tanda Tangan Jusuf Kalla, Arief Rosyid Dipecat dari DMI!DMI memecat Ketua Departemen Ekonomi DMI Arief Rosyid. Arief Rosyid diduga memalsukan tanda tangan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla dan Sekjen DMI Imam Addaruqutni.
Baca lebih lajut »
Ini Surat yang Bikin Arief Rosyid Dipecat dari DMI, Palsukan Tanda Tangan JKArief Rosyid dipecat dari DMI karena memalsukan tanda tangan Jusuf Kalla di surat undangan Festival Ramadhan. Bagaimana isi suratnya?
Baca lebih lajut »
Profil DMI, Ormas yang Dipimpin JK dan Memecat Keanggotaan Komisaris BRIS Arief Rosyid | Kabar24 - Bisnis.comOrmas Dewan Masjid Indonesia (DMI) memiliki posisi strategis dan banyak diisi oleh pejabat atau mantan pejabat yang dikenal dekat dengan Jusuf Kalla
Baca lebih lajut »
Isi Surat yang Buat Arief Rosyid Dipecat DMI, Palsukan Tanda Tangan JKKetua Departemen Ekonomi Dewan Masjid Indonesia (DMI) Arief Rosyid resmi dipecat lantaran memalsukan tanda tangan Ketua Umum Jusuf Kalla (JK).
Baca lebih lajut »