Ironi PSBB, Pria Ini Mengaku Lebih Takut Tak Punya Baju Lebaran Ketimbang Mati Terkena Corona via tribunnewswiki
Dalam unggahannya dengan menggunakan nama akun Bobby Ferdiansyah Irawan, mengaku tak punya rasa empati pada petugas medis yang mengabdikan dirinya untuk berjuang di garda terdepan melawan pandemi virus corona ini.
atau tidak adalah kehendak yang Maha Kuasa, dan tidak ada campur tangan manusia."Maaf yo bapak bapak dan ibu ibu sekalian, kami lebih takut dak punyo baju lebaran daripado dengan Corona, masalah kami mau keno corona atau idak kan itu atas izin Tuhan, kalo Tuhan belum berkehendak kami keno Corona yo dak bakal keno,"
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Viral, Pria Bergamis Ngeyel saat PSBB Hingga Melawan PetugasDari video berdurasi 1.30 menit tersebut, pria yang belakangan diketahui Habib Umar Assegaf Bangil itu tidak terima ketika petugas meminta mobil yang ditumpanginya putar balik karena melanggar PSBB.
Baca lebih lajut »
Pria Bergamis yang Lawan Petugas PSBB di Surabaya Habib Umar AssegafAksi pria bergamis memarahi hingga mendorong petugas PSBB Surabaya viral di media sosial. Siapa pria bergamis tersebut?
Baca lebih lajut »
Viral Pria Bergamis Marahi dan Dorong Petugas PSBB SurabayaVideo pria bergamis memarahi hingga mendorong petugas PSBB Surabaya viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/5) sore. Viral
Baca lebih lajut »
Pria Bergamis Ribut dengan Petugas PSBB Dilaporkan ke Polisi |Republika OnlinePolda Jatim mengungkapkan nopol kendaraan tersebut atas namar Umar Abdullah Assegaf
Baca lebih lajut »
Kepala BPB Linmas Surabaya Bantah Pria Bergamis Dipolisikan karena Langgar PSBBVideo viral pemeriksaan kendaraan di salah satu check point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya berbuntut panjang.
Baca lebih lajut »
Ini Syarat yang Harus Dipenuhi DKI Jakarta untuk Akhiri PSBBDKI Jakarta bisa mengakhiri pembatasan sosial berskala besar (PSBB) apabila data angka reproduksi Covid-19 berada di bawah angka satu selama 14 hari beruntun.
Baca lebih lajut »