Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi diinstruksikan untuk mencari penyebab keracunan misterius ratusan siswi sekolah secepat mungkin.
Teheran - Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Rabu memerintahkan penyelidikan secepatnya atas kasus keracunan yang dialami ratusan siswi sekolah di sejumlah kota di Iran.
Meskipun para orang tua menduga keracunan sebagai penyebab mereka dirawat, pihak berwenang yang menyelidiki masalah itu belum dapat memastikannya. Pernyataan itu muncul setelah Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri memerintahkan penyelidikan hukum terhadap masalah itu menyusul aksi protes di Qom. Di hari yang sama juga dilaporkan kasus keracunan tujuh siswi di Kota Ardabil setelah mereka mencium gas atau sesuatu mirip gas. Ada beberapa laporan serupa dari kota lain, termasuk Kermanshah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Iran Usir Dua Diplomat Jerman, Dituduh Ikut Campur Urusan PeradilanPemerintah Iran menyatakan dua diplomat Jerman sebagai persona non grata dan memerintahkan keduanya meninggalkan Iran
Baca lebih lajut »
Sambut Kedatangan Presiden Jokowi, Kapolda Kaltara: Personil Gabungan TNI-Polri Siap Amankan Kunker PresidenPresiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Selasa (28/2/2023).
Baca lebih lajut »
PPP Godok Nama 3 Kepala Daerah di Mukernas untuk Bakal Capres 2024PPP segera menggelar mukernas untuk menentukan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres).
Baca lebih lajut »
Xi Jinping dan Lukashenko Bertemu, Sekutu Putin Serukan Perdamaian di UkrainaPresiden China Xi Jinping dan Presiden Belarusia, Alexander Lukasheko menyerukan agar perdamaian di Ukraina.
Baca lebih lajut »
4 Nama Ini Masuk Radar PPP untuk Jadi Capres, Ada Erick ThohirPartai Persatuan Pembangunan (PPP) segera menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) untuk menentukan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) yang akan diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca lebih lajut »