Kapal-kapal bersenjata Iran mencoba untuk menahan sebuah kapal tanker Inggris di perairan Teluk yang strategis, Rabu (10/7) tetapi diusir oleh kapal fregat Angkatan Laut Kerajaan Inggris, CNN melapork
Iran memerintahkan kapal tanker minyak Inggris “British Heritage”, yang sedang melintasi Selat Hormuz, untuk mengubah arah dan berhenti di perairan terdekat Teheran, kata CNN, mengutip dua pejabat Amerika.
Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan Inggris tentang "konsekuensi" pada Rabu atas penahanan salah satu kapal tanker minyak Iran di lepas pantai Gibraltar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Takut Diserang Iran, Kapal Minyak Inggris Dikawal Kapal PerangTakut Iran balas dendam, Inggris tugaskan kapal perang untuk melindungi kapal tanker minyaknya di perairan Teluk Persia....
Baca lebih lajut »
Iran Gagal Rampas Kapal Tanker Inggris di Teluk PersiaUpaya yang dilakukan lima kapal perang Korps Garda Revolusi Iran untuk merampas sebuah kapal tanker minyak Inggris di Teluk Persia pada Rabu kemarin gagal. Kapal perang Iran mundur setelah kapal perang Inggris mendekat.
Baca lebih lajut »
AS Tuduh Iran Ganggu Kapal Tanker Inggris di Teluk ArabAmerika Serikat menuding 5 kapal diduga milik angkatan bersenjata Iran, dekati kapal minyak Inggris di Teluk Arab dan minta berhenti di perairan dekat Iran.
Baca lebih lajut »
Pejabat AS: Kapal Iran 'lecehkan' tanker Inggris di TelukLima kapal yang diyakini milik Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mendekati tanker minyak Inggris di Teluk pada Rabu dan memintanya berhenti di perairan Iran ...
Baca lebih lajut »
Iran Ancam Merudal Pangkalan dan Kapal Induk AS di Teluk'Pangkalan Amerika berada dalam jangkauan rudal kami,' kata seorang komandan IRGC Iran, Hossein Nejat. Seorang komandan...
Baca lebih lajut »
AS Tuduh Iran Melakukan Pemerasan Demi Bernegosiasi Soal JCPOADiplomat Amerika Serikat menuduh Iran berusaha memeras dengan menetapkan prasyarat terkait negosiasi JCPOA.
Baca lebih lajut »