Meskipun Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2024 meningkat, Agus menilai kenaikan tersebut belum signifikan dan menunggu langkah konkret dari Presiden Prabowo Subianto dalam memberantas korupsi.
Dalam upaya memberantas korupsi, Indonesia masih menghadapi tantangan yang signifikan. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2024, yang dirilis oleh Transparency International pada Selasa, (11/2), menunjukkan skor 37 dan peringkat 99 dari 180 negara yang disurvei. Meskipun skor ini meningkat 3 poin dibandingkan tahun 2023, namun Agus menilai kenaikan tersebut belum signifikan. Menurutnya, IPK Indonesia pada tahun 2021 sempat mencapai angka 38, dan pada tahun 2019 bahkan mencapai 40.
Agus menyatakan bahwa meskipun ada kenaikan skor, Ia ragu apakah ini merupakan sinyal positif karena pada tahun 2024 merupakan akhir masa pemerintahan Jokowi dan tidak terlihat terobosan kebijakan, program, maupun strategi antikorupsi yang luar biasa. Ia juga menekankan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini belum menunjukkan langkah nyata dalam memperkuat pemberantasan korupsi. Menurut Agus, pemerintah hanya memberikan slogan ketimbang aksi nyata.Agus mengungkapkan bahwa belum ada regulasi yang memperkuat pemberantasan korupsi di masa pemerintahan Prabowo. RUU Perampasan Aset masih belum jelas nasibnya, hanya slogan-slogan bombastis pemberantasan korupsi. Ia menunggu langkah konkret dari Presiden Prabowo untuk memberantas penyakit korupsi yang masih menjangkiti Indonesia. Agus menyarankan beberapa langkah, seperti membahas RUU Perampasan Aset, memasukan kembali RUU perampasan aset dalam Prolegnas, dan membahas RUU pembatasan transaksi tunai atau uang kartal.
KORUPSI IPK INDONESIA AGUS YONOVER PEMERINTAHAN PRABOWO RUU PERAMPASAN ASET
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IPK 2024 Naik, Indonesia Termasuk Negara dengan Skor RendahSkor Indonesia pada Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2024 naik menjadi 37 di peringkat 99 dari 180 negara. Meskipun naik dibanding tahun lalu, skor ini masih rendah dan menunjukkan stagnasi dalam pemberantasan korupsi. Para ahli menilai revisi UU KPK pada 2019 belum memberikan dampak signifikan, dan kasus-kasus korupsi sulit diselesaikan.
Baca lebih lajut »
Erspo Luncurkan Jersi Timnas Indonesia 'Indonesia Pusaka: Semarak Kebanggaan Indonesia'Erspo, mitra Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk jersi dan apparel timnas, resmi mengumumkan peluncuran jersi kandang terbaru timnas Indonesia yang mengusung tema 'Indonesia Pusaka: Semarak Kebanggaan Indonesia'. Jersi ini terinspirasi dari semangat dan kekuatan bangsa Indonesia yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca lebih lajut »
Indeks Persepsi Korupsi 2024, Indonesia Raih Skor 37, Peringkat 99 dari 180 NegaraBerdasarkan IPK 2024 yang dirilis TI Selasa 112 Indonesia menempati urutan 99 dengan skor 37
Baca lebih lajut »
Agus Susanto Raih Penghargaan Prestisius di Indonesia Awards MagazineAgus Susanto, seorang pengacara dan atlet Jiu Jitsu, berhasil meraih dua penghargaan bergengsi di ajang Indonesia Awards Magazine. Penghargaan ini menjadi bukti komitmen dan dedikasi Agus dalam dua bidang yang ditekuninya.
Baca lebih lajut »
Prudential Indonesia dan Bank UOB Kenalkan Asuransi Jiwa Tradisional untuk Anak MudaPT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) meluncurkan PRUIncome Protection.
Baca lebih lajut »
Harga Bawang Merah Turun, Beras & Daging NaikBank Indonesia merilis Strategis Nasional (PIHPS) yang menunjukkan harga bawang merah turun Rp 1.500 menjadi Rp 40.100 per kg. Sementara itu, harga beras berkualitas rendah stabil, medium turun, dan super naik. Harga cabai merah besar naik, sedangkan cabai merah keriting, rawit hijau, dan rawit merah turun. Harga daging ayam ras, sapi kualitas I dan II naik. Telur ayam ras turun, gula pasir premium dan lokal naik, serta minyak goreng curah dan kemasan juga naik.
Baca lebih lajut »