Investor ritel tampaknya telah menjual simpanan atau dana di kripto dan ekuitas mereka. Ada beberapa proksi dari dorongan ritel terhadap ekuitas telah mengalami penurunan selama sebulan terakhir.
JPMorgan menyoroti peningkatan signifikan dalam arus jual dan pengambilan keuntungan di pasar kripto sebagian besar didorong oleh investor ritel. Bank investasi global ini juga mengamati pedagang momentum institusional dan dana kuantitatif mengurangi posisi, terutama pada saham, bitcoin, dan emas.
Awal bulan ini, Panigirtzoglou juga menyatakan ekspektasi penurunan harga bitcoin dalam jangka pendek setelah halving, dengan alasan kondisi overbought. Dia juga menyoroti lemahnya tingkat pendanaan modal ventura untuk proyek kripto. Bank tersebut memperingatkan penurunan Bitcoin baru-baru ini di bawah USD 60.000 atau setara Rp 971,2 juta bisa menjadi awal dari kerugian yang lebih signifikan dalam waktu dekat.Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Mengomentari hal ini, CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, mengungkapkan kenaikan nilai transaksi dan jumlah investor kripto di Indonesia didorong oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kenaikan harga Bitcoin dan meningkatnya minat masyarakat terhadap aset kripto. Selain itu, Yudho juga memperhatikan lonjakan harga aset kripto pada Maret lalu masih mencerminkan tingginya optimisme pasar terhadap kebijakan The Fed yang berencana menurunkan suku bunga tiga kali pada tahun ini, meskipun inflasi lebih tinggi.
Jpmorgan JP Morgan Pasar Kripto Crypto Cryptocurrency Bitcoin
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Saham Bank Masih Idola, Saham Telekomunikasi Sedang TertekanInvestor ritel disarankan memilih sektor saham dengan fundamental baik dalam era suku bunga yang masih tinggi.
Baca lebih lajut »
Perusahaan Jerman Berbondong Pindah ke Jepang dari Cina, Ada Apa?Survei terbaru menunjukkan,kian banyak perusahaan Jerman melihat Jepang sebagai tempat produksi yang stabil di Asia,di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian pembatasan perdagangan dengan Cina.
Baca lebih lajut »
Fenomena Langka Orang Ramai Borong Kaca Mata Jelang Lebaran, Ada Apa?Banyak warga yang berbondong-bondong membeli kacamata jelang waktu Lebaran, ada apa?
Baca lebih lajut »
Fundamental Impresif, Global Bond BNI Laris Diborong InvestorTingginya permintaan dari para investor global ini menjadi indikasi baiknya tingkat kepercayaan investor asing kepada BBNI
Baca lebih lajut »
Investor Tarik Dana Besar-besaran dari ETF Bitcoin Spot, Ada Apa?Setelah arus masuk terus menerus selama berbulan-bulan, lonjakan uang tunai yang mengalir ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin telah terhenti.
Baca lebih lajut »
Ada Investor Besar Mau Masuk Bank Nobu, Apa Kabar Bank MNC?Hanwha Life Insurance sepakat untuk mengakuisisi 40% saham di bank milik Lippo Group PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) atau Nobu Bank.
Baca lebih lajut »