Investasi Telkom di GoTo Rugi, Apakah Ini Wajar?
Bisnis.com, JAKARTA – Kerugian investasi dalam bentuk unrealized loss seperti yang dialami oleh PT Telkom Indonesia Tbk. di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. merupakan hal yang wajar.
Dia mencontohkan misalnya saham GoTo yang pada saat pelaporan negatif Rp881 miliar. Kondisi tersebut harus ditampilkan di other comprehensive income. Sebagai ekosistem teknologi Indonesia, GoTo dinilai punya model bisnis yang solid dan sulit ditiru. Dengan tiga pilar utama bisnis yaitu application on demand , e-commerce dan layanan keuangan , perusahaan dengan lebih dari 13 juta mitra usaha mikro, kecil, dan menengah ini memiliki progres pertumbuhan bisnis yang sangat cepat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dugaan Benturan Kepentingan dan Investasi Janggal Telkomsel di Saham GoTo - Berita Utama - koran.tempo.coKeputusan Telkomsel membeli saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menjadi sorotan setelah induk usahanya, PT Telkom Tbk, melaporkan kerugian yang belum direalisasi sebesar Rp 881 miliar. Analis menengarai sejumlah kejanggalan dan dugaan benturan kepentingan dalam investasi Telkomsel di GoTo.
Baca lebih lajut »
GOTO Rancang Private Placement, Minta Restu Pemegang Saham pada 28 Juni 2022 | Market - Bisnis.comGoTo Gojek Tokopedia meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 28 Juni 2022 untuk melakukan private placement.
Baca lebih lajut »
Private Placement GOTO Memberikan Efek Dilusi 9%Dana yang diperoleh akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja secara grup.
Baca lebih lajut »
GOTO Bakal Private Placement, Duitnya Lampaui Perolehan IPODengan asumsi harga pelaksanaan private placement di harga penutupan kemarin Rp 304 per saham misalnya.
Baca lebih lajut »
Saham GOTO Melonjak Kapitalisasi Pasar, Salip Astra dan Dekati MandiriKapitalisasi pasar GOTO merupakan kapitalisasi terbesar peringkat lima setelah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Rp903 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp665 triliun, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Rp413 triliun, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp370 triliun.
Baca lebih lajut »