Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membeberkan penyebab masih ada investasi mangkrak di Indonesia yang mencapai Rp 149,3 triliun.
"Persoalan yang tidak bisa diurai seperti hantu dapat dirasakan, nggak bisa dipegang. Yang bisa mendekati hantu ini orang yang mengerti hantu atau mantan hantu," kata Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu .
Akibatnya, ada Rp 100 triliun lebih investasi mangkrak yang tidak bisa diselesaikan. Namun dia memastikan mangkraknya investasi ini bukan dari persoalan izin maupun insentif. "Melainkan dari investornya karena pandemi jadi kurang likuiditas bukan soal izin atau insentif. Jadi pertama soal likuiditas diundur, lalu persoalan tanah yang nggak selesai," katanya.Menurut Bahlil harga tanah kerap menjadi mahal begitu ada rencana investasi. Sehingga sulit berkompetisi dengan negara lain.
"Jadi mohon maaf kita membuat harga tanah kadang capex-nya seperti bangun mesin. Jadi kadang analoginya kita bukan bangun kawasan industri tapi kita bangun kawasan industri tanah," katanya.