Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan akan ada serangkaian insentif lagi untuk kendaraan listrik pada 2024.
Rabu, 08 Nov 2023 07:00 WIB Hal itu dilakukan untuk mendorong pengembangan ekosistem industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai .
Rachmat mengakui harga kendaraan listrik cenderung lebih mahal dibandingkan kendaraan konvensional karena keunggulannya berbasis baterai. Untuk itu, perlu dorongan-dorongan agar masyarakat tergerak untuk mengadopsi kendaraan listrik."Faktanya mobil dan motor listrik kalau nggak ada dorongan, harganya lebih mahal untuk kelas yang sama karena baterai memang harganya lebih mahal. Jadi harganya lebih mahal, pilihannya nggak banyak, ini lah yang perlu kita intervensi," tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Mau Ada Insentif Lagi Buat Pembelian Kendaraan Listrik, Intip BocorannyaPemerintah bakal memberikan insentif untuk pembelian kendaraan listrik pada tahun 2024.
Baca lebih lajut »
Warga jabar diajak manfaatkan insentif saat beli kendaraan listrikANTARA - Pemerintah terus dorong penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dengan target 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik di ...
Baca lebih lajut »
CEO Tangkas Motor Listrik Don Papank Jelaskan Mengapa Subsidi Motor Listrik Kurang PeminatMenurut Don Papank sejak awal kebijakan subsidi Rp 7 Juta dinilai terburu-buru dan tanpa ada perhitungan matang yang dilakukan oleh pemerintah.
Baca lebih lajut »
Permintaan Kendaraan Mobil dan Sepeda Motor Listrik Masih Lambat, Pemerintah Diminta Segera EvaluasiKendaraan listrik kurang diminati masyarakat karena stasiun pengisian yang masih belum banyak jadi faktor utama.
Baca lebih lajut »
Insentif Rumah Gratis PPN Kurang 'Ampuh' Dorong Ekonomi RIKebijakan insentif PPN ditanggung pemerintah dinilai kurang efektif kerek pertumbuhan ekonomi. Ini sebabnya!
Baca lebih lajut »
Studi Ungkap Hasil Pembelajaran yang Kurang Melibatkan Siswa, Jadi Kurang KritisStudi terbaru ungkal metode pembelajaran dengan tanya-jawab yang dangkal hanya membatasi peluang siswa untuk membangun pemikiran kritis. Ini studinya.
Baca lebih lajut »