Inovasi UMKM Asal Magelang, Produksi Jamu Berbentuk Sirup hingga Jamu Promil dengan Konsultasi

Indonesia Berita Berita

Inovasi UMKM Asal Magelang, Produksi Jamu Berbentuk Sirup hingga Jamu Promil dengan Konsultasi
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 68 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 83%

Tak selalu hadir dengan varian kunyit asam maupun beras kencur, inovasi jamu dikombinasikan dengan berbagai rempah lain seperti rosella hingga lidah buaya menciptakan rasa jamu yang unik.

Liputan6.com, Jakarta - Jamu sebagai ramuan herbal asli Indonesia yang diracik menggunakan bahan-bahan alami untuk menjaga kesehatan kini makin mengikuti zaman. Tak melulu hadir dengan varian konvensional seperti kunyit asam maupun beras kencur, jamu ternyata juga bisa dikombinasikan dengan berbagai bahan lain, seperti rosella hingga lidah buaya.

"Peminat jamu lebih sedikit, jadi saya coba buat inovasi minuman jamu dan alhamdulillah teman-teman pada suka," tutur Dwi Kuntari sebagai founder dan pemilik Jamu Deka saat dihubungi Liputan6.com, melalui sambungan telepon, Sabtu 27 Mei 2023. Dwi mulai berinovasi dalam produk sejak 2019. Dari awalnya hanya menjual varian kunyit asam, ia kemudian menciptakan varian Aserehe, yaitu asam, lemon, sere, dan jahe, yang ternyata sangat disukai pelanggannya.

Namun, tak sembarangan bisa membeli jamu promil tersebut, sebab ada sesi konsultasi dulu dari pasangan suami istri agar program berhasil. Pasangan suami istri yang mengikuti program juga disarankan untuk berhubungan di masa subur. Jamu Deka dibuat secara manual dan tanpa pengawet, sehingga tahan hanya sekitar tujuh hari di dalam kulkas dan tiga bulan di dalam freezer. Sebelumnya, sang pemilik sempat berkonsultasi tentang pendaftaran izin edar produk.

4 dari 4 halamanJangan Konsumsi Jamu BerlebihanJamu sejak lama dipercaya sebagai minuman tradisional Indonesia yang punya segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, mengonsumsinya secara berlebihan juga tidak direkomendasikan Kementerian Kesehatan . Melansir laman webnya, Senin, 15 Mei 2023, efek samping konsumsi jamu secara berlebihan terbagi jadi tiga yakni efek jangka pendek, menengah, dan panjang.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Ayudia Bing Slamet Ternyata Penggemar Berat Jamu, Tak Pernah Lewat Kunjungi Jamu Ginggang Saat ke JogjaAyudia Bing Slamet Ternyata Penggemar Berat Jamu, Tak Pernah Lewat Kunjungi Jamu Ginggang Saat ke JogjaKedai jamu itu ialah Jamu Ginggang yang terletak di Jl. Masjid No. 32 Pakualaman, Yogyakarta. Pada Senin, 22 Mei 2023, Ayudia membagikan beberapa foto dan video saat mencicipi Jamu Ginggang melalui akun Instagramnya.
Baca lebih lajut »

Taiwan Perkenalkan Teknologi dan Inovasi Terbaru di INAPA 2023Taiwan Perkenalkan Teknologi dan Inovasi Terbaru di INAPA 2023Sejumlah perusahaan asal Taiwan memperkenalkan teknologi dan inovasi terbaru di INAPA 2023.
Baca lebih lajut »

Difasilitasi DPRD Klaten dan Rumah UMKM, 25 Pelaku UMKM Terima Sertifikat HalalDifasilitasi DPRD Klaten dan Rumah UMKM, 25 Pelaku UMKM Terima Sertifikat HalalSebanyak 25 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menerima sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.
Baca lebih lajut »

Usia 97 Tahun, Petani asal Jumapolo Ini Jadi Calhaj Tertua asal KaranganyarUsia 97 Tahun, Petani asal Jumapolo Ini Jadi Calhaj Tertua asal KaranganyarPetani asal Jumapolo Calhaj tertua asal Karanganyar dengan usia 97 tahun. Sementara total 809 calhaj Karanganyar akan terbang dalam tiga kloter mulai 9 Juni 2023.
Baca lebih lajut »

Dua UMKM Binaan Pelindo Jadi Role Model Pengembangan UMKMDua UMKM Binaan Pelindo Jadi Role Model Pengembangan UMKMUMKM Agradaya yang telah berhasil memasarkan produknya ke luar negeri dan dan Miranda Batik, UMK Batik khas Yogya dengan motif unik.
Baca lebih lajut »

Menteri Teten Dorong Keberadaan Rumah Kemasan Dongkrak Penjualan Produk UMKMMenteri Teten Dorong Keberadaan Rumah Kemasan Dongkrak Penjualan Produk UMKMMenteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mendorong pelaku UMKM di Indonesia memanfaatkan keberadaan rumah kemasan untuk mendongrak penjualan produk UMKM
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 03:18:34