Pasien Covid-19 varian Omicron lebih banyak merasakan sakit tenggorokan dan batuk dibandingkan demam dan sesak napas.
JAKARTA, KOMPAS.TVDokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Erlina Burhan menjelaskan pasien Covid-19 varian Omicron lebih banyak merasakan sakit tenggorokan dan batuk dibandingkan demam.
Hal ini juga yang membuat banyak pasien Covid-19 varian Omicron hanya memiliki gejala ringan hingga sedang. Baca Juga:"Data-data menunjukkan varian Omicron ini berkembang biaknya atau replikasinya itu di saluran napas atas. Tidak sampai ke bawah. Kalaupun sampai ke bawah itu hanya sedikit saja tidak sampai 20 persen, jadi kenapa pasien Omicron itu gejalanya ringan-ringan saja," ujar Erlina saat jumpa pers Persiapan Kemenkes Menghadapi Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia, Kamis .
Lebih lanjut Erlina menjelaskan replikasi varian Omicron yang hanya di saluran napas atas ini membuat kemungkinan kerusakan pada paru pasien Covid-19 bisa dikatakan minim. Oleh sebab itu pasien Covid-19 varian Omicron juga tidak sampai mengalami gejala sesak napas. Berbeda dengan varian Delta yang membuat pasien bisa sampai menggunakan ventilator.
Erlina menyarakankan, jika masyarakat yang sudah merasakan gejala nyeri dan gatal di tenggorokan untuk melakukan tes agar bisa mengetahui apakah gejala tersebut akibat Varian Omicron atau gejala sakit tenggorokan biasa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BOR RS Meningkat, Epidemiolog: Pasien Covid-19 Omicron Gejala Ringan Pilih Rawat Inap | Kabar24 - Bisnis.comKapasitas terisi rumah sakit di DKI Jakarta sudah menembus 50 persen, seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 omicron.
Baca lebih lajut »
Sudah 3 Pasien Covid-19 Omicron Meninggal Dunia, Gejala Berat di ICUVarian Omicron tetap bisa memicu kematian. Terbukti hingga kini sudah ada 3 kasus kematian Covid-19 akibat varian Omicron.
Baca lebih lajut »
Peneliti Sebut Covid-19 Varian Omicron Dapat Bertahan 21 Jam di Kulit ManusiaPenelitian ilmiah di Jepang tentang virus corona menyimpulkan varian Omicron dapat bertahan hingga 21 jam pada kulit manusia
Baca lebih lajut »
Antisipasi Lonjakan Omicron, Satgas Covid-19 Imbau Perkantoran Kembali WFHSatuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta sektor perkantoran kembali menerapkan kebijakan bekerja dari rumah alias WFH sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19
Baca lebih lajut »
COVID-19 varian Omicron terdeteksi di SumbarVirus corona varian Omicron terdeteksi telah masuk ke Sumatera Barat (Sumbar) setelah Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas ...
Baca lebih lajut »
8 Fakta Ilmiah Terkini tentang Covid-19 Varian Omicron, Masa Inkubasi hingga Efektifitas Vaksin - Tribunnews.comBerdasarkan penelitian terkini, setidaknya muncul delapan fakta ilmiah baru tentang Covid-19 Omicron ini.
Baca lebih lajut »