Faktor utama yang masih menghambat masuknya investasi di Indonesia adalah soal kurangnya kepastian hukum.
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menyebut, masih ada kendala yang menjadi penghambat iklim investasi di Indonesia. Meski dalam Ease of Doing Business peringkat Indonesia mengalami perbaikan, Indonesia masih kalah dibanding Thailand dan Malaysia yang sudah masuk dalam kategori ‘very easy’Menurut Lana, faktor utama yang masih menghambat masuknya investasi di Indonesia adalah soal kurangnya kepastian hukum.
Sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar di antaranya transportasi, gudang dan telekomunikasi mencapai Rp 71,8 triliun; sementara sektor listrik, gas dan air mencapai Rp 56,8 triliun, konstruksi sebesar Rp 32 triliun , industri makanan sebesar Rp 31,9 triliun, serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 31 triliun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PLN: Jangan Remehkan Persoalan Pohon terhadap Listrik...Pohon tumbang yang menimpa jaringan listrik menjadi faktor utama penyebab terjadinya pemadaman listrik di Sumatera Barat.
Baca lebih lajut »
BKPM: Indonesia Harus Lebih Terbuka pada Investasi AsingIndonesia berada di peringkat tiga terbawah negara terbuka terhadap investasi asing
Baca lebih lajut »
Pemerintah dan Pelaku Usaha Dituding Penyebab Kebocoran DataLBH Jakarta menyebut pemerintah dan pelaku usaha menjadi pelaku utama maraknya pelanggaran data pribadi di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Gegara Ini Nih Rakuten JeblokKerugian yang tidak terduga dirasakan Rakuten Inc karena dua faktor utama.
Baca lebih lajut »
IPA: Baru 16 cekungan dimanfaatkanAsosiasi Migas Indonesia (Indonesian Petroleum Association/IPA) mengingatkan pentingnya untuk menyederhanakan aturan investasi karena saat ini baru sekitar 16 ...
Baca lebih lajut »
Wapres Minta Gubernur BI Turunkan Suku BungaWapres mendesak Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk menurunkan lagi suku bunga acuan untuk mendorong investasi.
Baca lebih lajut »