Ini Alasan Psikologis Orang Sering Menonton Insta Stories-nya Sendiri

Indonesia Berita Berita

Ini Alasan Psikologis Orang Sering Menonton Insta Stories-nya Sendiri
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 detikcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 82 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 36%
  • Publisher: 51%

Tak selalu karena narsis, pakar mengungkap ada alasan psikologis dan ini adalah versi upgrade dari apa yang dilakukan orang-orang di zaman purba. via wolipop

Saat berbagi foto dan video ke media sosial, kamu mungkin sering bolak balik melihatnya lagi. Beberapa orang ingin mengetahui seberapa banyak orang yang merespon, ada juga yang menonton insta stories yang diunggahnya sendiri. Tak selalu karena narsis, seorang pakar mengungkap ada alasan psikologis di baliknya. Dikatakan jika hal ini adalah versi upgrade dari apa yang dilakukan orang-orang di zaman purba.

Melihat kembali konten media sosial yang telah kita unggah dikatakan adalah sesuatu yang normal. Tak perlu merasa punya karakteristik narsistik, banyak orang melakukannya untuk mencari validasi dan ingin menampilkan imej tertentu pada dunia. Dengan mengetahui ada orang yang berinteraksi, kita akan merasa terlebih terhubung dengan orang lain.

"Kita menonton kembali stories untuk melihat lagi apa yang kita posting di sana dan mengetahui siapa yang melihatnya, siapa yang tertarik melihatnya. Dalam hal ini, itu bisa membuat kita merasa lebih terkoneksi," kata Dr Elena Touroni, seorang konsultan psikologi dilansir Cosmopolitan.Tak disangka ini adalah sebuah evolusi dari hal serupa yang dilakukan orang-orang jaman dulu."Manusia pada dasarnya bersuku. Kita punya keinginan turunan untuk terkoneksi dan merasa diterima.

Namun sering melihat konten medsos yang kita unggah memang bisa menggambar sesuatu mengenai diri kita. Mungkin kamu bukan orang yang narsis atau egois, tapi mungkin sedikit kurang punya penghargaan diri."Validasi dari luar lebih dekat kaitannya dengan self-esteem yang rendah. Keinginan untuk berbagai, terkoneksi, dan menerima afirmasi itu semua normal, sifat manusia yang sehat. Itu menjadi negatif ketika kita butuh validasi eksternal untuk merasa puas dengan diri sendiri.

Elena pun memberikan saran untuk kamu yang merasa demikian. Ia menganjurkan agar kamu mematikan notifikasi dan melihat lagi akun-akun seperti apa yang diikuti. Pastikan kamu mengikuti atau melihat konten-konten yang positif dan membuatnya kamu merasa senang dengan diri sendiri.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

detikcom /  🏆 29. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Alasan Orang Usia 20-40 Tahun Disebut Jadi Pendorong Pandemi CoronaAlasan Orang Usia 20-40 Tahun Disebut Jadi Pendorong Pandemi CoronaWHO menyebut mayoritas penularan virus Corona COVID-19 di dunia dilakukan oleh kelompok usia 20-40 tahun. Dampaknya kemudian harus ditanggung kelompok rentan. Bagaimana penjelasannya? via detikHealth
Baca lebih lajut »

Alasan Orang di Atas 50 Tahun Dianjurkan Tak Makan di Luar RumahAlasan Orang di Atas 50 Tahun Dianjurkan Tak Makan di Luar RumahMereka yang berusia 50 tahun dianjurkan untuk makan di rumah, bukan makan di luar rumah, seperti restoran.
Baca lebih lajut »

Ini Alasan Ibu Muda di KBB Jual Rumah dan Siap Dinikahi PembelinyaIni Alasan Ibu Muda di KBB Jual Rumah dan Siap Dinikahi PembelinyaIbu muda di Bandung Barat akan menjual rumahnya. Dia juga siap dinikahi oleh pria yang membeli rumahnya tersebut. Apa alasannya? JualRumah
Baca lebih lajut »

Ini Alasan Mengapa Ilmu Komunikasi UBSI, Jadi Prodi Favorit |Republika OnlineIni Alasan Mengapa  Ilmu Komunikasi UBSI, Jadi Prodi Favorit |Republika OnlineUBSI menyediakan dua peminatan: Public Relation dan Televisi & Film.
Baca lebih lajut »

Ini Alasan Karakter Bu Tejo di Film Tilik Dibuat Sangat NyinyirIni Alasan Karakter Bu Tejo di Film Tilik Dibuat Sangat NyinyirSosok Bu Tejo dalam film pendek Tilik menjadi viral di media sosial twitter. Karakternya dinilai mewakili sebagian ibu-ibu di masyarakat. Benarkah?
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-23 07:49:31