Bank asal Singapura, United Overseas Bank (UOB) mengungkapkan bahwa tingginya inflasi berdampak pada bisnis di kawasan Asia Tenggara dan China
Adapun beberapa hal yang mempengaruhi bisnis akibat inflasi di ASEAN dan China, salah satunya kenaikan biaya operasional .
Meningkatnya biaya operasional mempunyai dampak yang lebih besar pada sektor Manufaktur & Teknik serta Barang Konsumsi.”Bisnis di pasar ASEAN lebih terkena dampaknya dibandingkan dunia usaha di China,” ungkap UOB dalam laporan Business Outlook Study 2023, dikutip Selasa .Optimisme Meskipun demikian, lebih dari 3 dari 4 bisnis di kawasan tersebut masih memiliki pandangan positif di sisa tahun 2023.
2 dari 2 halamanSejumlah Fokus Negara Asia TenggaraDisebutkannya, dunia usaha di Vietnam cenderung lebih fokus pada peningkatan produktivitas. Sementara dunia usaha di China dan Indonesia lebih menekankan pada digitalisasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
ABB Dukung Perusahaan Asia Tenggara Terapkan Industri 4.0Perusahaan di Asia sedang mengimplementasikan industry 4.0 atau mengotomatisasi proses industri menggunakan teknologi yang terhubung satu sama lain, seperti internet of things (IoT).
Baca lebih lajut »
Pelatih Irak Lempar Pujian ke Salah Satu Tim di Asia Tenggara, Timnas Indonesia?Pelatih Irak Lempar Pujian ke Salah Satu Tim di Asia Tenggara, sebut tim tersebut mengalami perkembangan pesat.
Baca lebih lajut »
Indonesia Berpotensi Jadi Pelopor Teknologi Penyimpanan Karbon di Asia TenggaraIndonesia menjadi salah satu negara di dunia yang bersiap dalam penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) atau teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbo
Baca lebih lajut »
Indonesia Diyakini Dapat Menjadi Pusat Penyimpanan Karbon Asia TenggaraIndonesia diperkirakan menjadi pusat penangkap dan penyimpan karbon atau pusat carbon capture and storage (CCS) di Asia Tenggara.
Baca lebih lajut »
RI Berpotensi Simpan CO2 Sebesar 400 GT, Bos Pertamina: Bisa Jadi Pusat CCS Asia TenggaraPertamina mengungkapkan, Indonesia memiliki total potensi penyimpanan karbon (CO2) mencapai 400 Gigaton (GT).
Baca lebih lajut »