'Utilisasi sudah di bawah 20% menuju ke 5%. Mungkin istilahnya sudah mencapai titik nadir kalau saya bilang titik nadir karena menuju 0%,' IndustriTekstil via detikfinance
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menyatakan industri tekstil dan produk tekstil kini berada di titik nadir imbas pandemi COVID-19. Sebab sektor usaha tersebut mayoritas berhenti produksi.
"Utilisasi sudah di bawah 20% menuju ke 5%. Mungkin istilahnya sudah mencapai titik nadir kalau saya bilang titik nadir karena menuju 0%," kata dia dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Industri Tekstil di Titik Nadir, 2 Juta Karyawan Dirumahkan'Utilisasi sudah di bawah 20% menuju ke 5%. Mungkin istilahnya sudah mencapai titik nadir kalau saya bilang titik nadir karena menuju 0%,' IndustriTekstil via detikfinance
Baca lebih lajut »
Industri Tekstil PHK 2,1 Juta Pekerja Dampak CoronaAsosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mencatat jumlah tenaga kerja yang dirumahkan dari industri TPT telah mencapai 80%...
Baca lebih lajut »
Harga Properti Anjlok Dihantam CoronaPandemi Corona sudah menjangkiti seluruh sektor dunia usaha saat ini, tak terkecuali dengan industri properti. Begini fakta-faktanya: Properti via detikfinance
Baca lebih lajut »
PDIP Solo Usul Pilkada 2020 Ditunda Hingga 2024PDIP Solo mengusulkan pelaksanaan Pilkada 2020 ditunda hingga 2024. Penundaan dinilai dapat menghemat anggaran dan bisa direalokasikan ke penanganan corona.
Baca lebih lajut »
Sektor Pariwisata Dinilai Butuh StimulusPemerintah harus memikirkan proses pemulihan industri pariwisata setelah pandemi virus corona atau Covid-19 mereda.
Baca lebih lajut »
Kazakhstan mulai longgarkan pelarangan terkait penyebaran COVID-19Kazakhstan akan melonggarkan sejumlah pelarangan terkait virus corona dalam beberapa hari ke depan, meski telah memperpanjang status darurat hingga 11 ...
Baca lebih lajut »