Indonesia Harapkan Komite Khusus untuk Konflik Rusia-Ukraina

Indonesia Berita Berita

Indonesia Harapkan Komite Khusus untuk Konflik Rusia-Ukraina
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 64 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 92%

Indonesia, terang Fadli, kurang setuju dengan resolusi yang dibuat negara-negara Eropa karena terkesan mengecam tindakan Rusia.

INDONESIA mengharapkan komite khusus sementara yang dapat menjembatani konflik antara Rusia dan Ukraina.

Hal itu diutarakan Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI Fadli Zon yang tergabung sebagai anggota Biro Komisi untuk Demokrasi dan HAM dalam pelaksanaan 144th Inter-Parliamentary Union Assembly & Related Meetings pada Minggu di di Nusa Dua, Bali. IPU adalah forum kerja sama antarparlemen di tingkat global.

"Kita ingin mengusulkan bagaimana peran parlemen dalam hal ini menjembatani konflik yang sedang terjadi," ujarnya.Meskipun perwakilan parlemen Ukraina dan Rusia tidak hadir dalam penyelenggaraan IPU ke-144, menurut Fadli, IPU tetap bisa berperan menjembatani dan mencari solusi dari konflik kedua negara. Karenanya, komite khusus menurut Fadli akan diusulkan dalam Asian Pasific Group.

"Dengan parlemen Rusia, kita baik. Juga dengan parlemen Ukraina dan kita di pihak yang sejalan dengan politik luar negeri yang bebas aktif. Agak lebih leluasa berbicara ketimbang negara-negara lain," ucapnya. Sidang IPU ke-144 dihadiri oleh delegasi dari 115 negara, dengan 33 ketua parlemen negara dunia akan hadir langsung. Total peserta IPU kali ini ada sekitar 1.000 orang.Delegasi juga akan membahas isu-isu penting, yaitu konflik Rusia dan Ukraina, kesetaraan gender terutama dalam politik, dan peran anak muda dalam politik.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Indonesia usul bentuk komite ad hoc mediasi Rusia dan UkrainaIndonesia usul bentuk komite ad hoc mediasi Rusia dan UkrainaDelegasi Indonesia pada pertemuan ASEAN+3 yang merupakan acara sampingan Sidang Ke-144 IPU di BICC Nusa Dua, Bali, Minggu, mengusulkan pembentukan komite ad ...
Baca lebih lajut »

'Jangan percaya propaganda, hentikan perang,' - Kesaksian jurnalis Rusia malu bekerja untuk 'propaganda Kremlin' - BBC News Indonesia'Jangan percaya propaganda, hentikan perang,' - Kesaksian jurnalis Rusia malu bekerja untuk 'propaganda Kremlin' - BBC News IndonesiaAksi Marina Ovsyannikova yang langsung masuk ke ruang siaran berita malam Senin untuk memprotes perang di Ukraina dan propaganda di seputarnya, telah memicu gelombang pengunduran diri di saluran TV yang dikontrol ketat pemerintah Rusia.
Baca lebih lajut »

UPDATE Situasi Militer Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-23: Serangan Rusia Melemah | Kabar24 - Bisnis.comUPDATE Situasi Militer Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-23: Serangan Rusia Melemah | Kabar24 - Bisnis.comBerikut update situasi militer perang Rusia vs Ukraina pada Hari ke-23. Benarkah serangan pasukan Rusia melemah?
Baca lebih lajut »

Biden Ingatkan China Konsekuensi Bila Bantu Rusia, Xi Jinping Minta AS dan NATO Dialog dengan RusiaBiden Ingatkan China Konsekuensi Bila Bantu Rusia, Xi Jinping Minta AS dan NATO Dialog dengan RusiaPresiden AS dan China bertelepon 2 jam, Biden peringatkan China konsekuensi bantu Rusia, Xi Jinping minta AS dan NATO dialog dengan Rusia urus inti masalah.
Baca lebih lajut »

Membela Rusia, China: Sanksi Terhadap Rusia Makin KeterlaluanMembela Rusia, China: Sanksi Terhadap Rusia Makin KeterlaluanWakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng mengatakan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia atas Ukraina semakin 'keterlaluan'.
Baca lebih lajut »

Ini 3 Pembelajaran yang Bisa Dipetik Indonesia dari Perang Rusia dan UkrainaIni 3 Pembelajaran yang Bisa Dipetik Indonesia dari Perang Rusia dan UkrainaIndonesia perlu secara konsisten membangun kapabilitas militer untuk mengantisipasi kemungkinan pecah konflik di Natuna Utara sebagai strategi pendadakan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 07:36:54