Indonesia Gabung BRICS, Amunisi Dedolarisasi dan Kontra Hegemoni Amerika Serikat

Brics Berita

Indonesia Gabung BRICS, Amunisi Dedolarisasi dan Kontra Hegemoni Amerika Serikat
Brics PlusNegara Emerging MarketKekuatan Geopolitik
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 75 sec. here
  • 11 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 61%
  • Publisher: 70%

Minat Pemerintah Indonesia untuk bergabung pada kelompok geopolitik negara ”emerging market”, BRICS, kian besar.

BRICS, kian besar. Presiden Prabowo Subianto menyatakan keinginan ini secara resmi pada ajang Indonesia-Brazil Business Forum yang dilaksanakan di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, Brasil, Minggu .resmi yang disampaikan Pemerintah Indonesia sebelumnya. Pada Oktober lalu, Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyatakan ketertarikan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Kazan, Rusia.

Dalam pertemuan di Kazan, 23 Oktober 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa ada lebih dari 30 negara yang tertarik untuk bergabung dengan BRICS saat ini.BRICS dan Indonesia sebenarnya seperti simbiosis mutualisme karena memberikan keuntungan pada kedua belah pihak.

Pemimpin negara anggota BRICS berfoto bersama di tengah berlangsungnya KTT BRICS di Kazan, Rusia, Rabu . Salah satu agenda yang dibahas adalah perluasan keanggotaan platform kerja sama multilateral ini. Apabila Indonesia bergabung secara resmi dengan BRICS, maka kekuatan geopolitik ini akan semakin kuat dalam berbagai bidang. Salah satunya di bidang perekonomian, di mana nilai produk domestik bruto Indonesia akan menjadi akumulasi kekuatan bersama BRICS.

Dalam pidatonya di Kazan, Sugiono menyampaikan bahwa minat bergabung Indonesia dengan BRICS karena keinginan untuk mendorong kemajuan dan kepentingan dari negara-negara berkembang di kawasan selatan . Selanjutnya, Sugiono menekankan bahwa ada sejumlah agenda BRICS lainnya yang relevan dengan prioritas kepemimpinan Presiden Prabowo, di antaranya ketahanan pangan, energi, sumber daya alam, sampai dengan diplomasi inklusif untuk menjaga persatuan dan solidaritas negara kawasan selatan.

Salah satu upaya BRICS dalam kontra hegemoni AS dilakukan dengan mendorong dedolarisasi. Dedolarisasi merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dollar AS dalam berbagai transaksi global, termasuk perdagangan dan investasi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Brics Plus Negara Emerging Market Kekuatan Geopolitik Diplomasi Internasional Sdgs SDG08-Pekerjaan Layak Dan Pertumbuhan Ekonomi SDG14-Ekosistem Lautan SDG07-Energi Bersih Dan Terjangkau

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Media Rusia Soroti Minat Indonesia Gabung BRICS di KTT BRICS 2024Media Rusia Soroti Minat Indonesia Gabung BRICS di KTT BRICS 2024Media Rusia, TASS, menyoroti keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS dalam penyelenggaraan KTT BRICS 2024 di Kazan, Rusia. Apa kata mereka?
Baca lebih lajut »

Dukung Indonesia Gabung BRICS, Sultan: Ekonomi Indonesia Perlu Tumbuh 8 persenDukung Indonesia Gabung BRICS, Sultan: Ekonomi Indonesia Perlu Tumbuh 8 persenJPNN.com : Ketua DPD RI Sultan Najamudin mengaku akan mendukung jika pemerintah Presiden Prabowo hendak memasukkan Indonesia sebagai anggota negara multilate
Baca lebih lajut »

[POPULER GLOBAL] Indonesia Resmi Jadi Mitra BRICS | Mata Uang Baru BRICS[POPULER GLOBAL] Indonesia Resmi Jadi Mitra BRICS | Mata Uang Baru BRICS Berita 4 negara ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, telah menjadi negara mitra BRICS memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Baca lebih lajut »

BRICS: Apa itu BRICS dan mengapa Indonesia ingin bergabung di dalamnya?BRICS: Apa itu BRICS dan mengapa Indonesia ingin bergabung di dalamnya?Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan niat Indonesia bergabung ke BRICS bukan bermakna “ikut kubu tertentu”. Namun pengamat mengingatkan BRICS sebenarnya bisa disebut “kubu perlawanan” karena berisikan negara-negara yang “tidak puas” dengan sistem yang dibangun Barat.
Baca lebih lajut »

Lebih Untung Mana RI Gabung BRICS atau OECD? Ini Kata EkonomLebih Untung Mana RI Gabung BRICS atau OECD? Ini Kata EkonomLebih banyak mana manfaat yang didapat Indonesia, gabung BRICS atau OECD?
Baca lebih lajut »

Kenapa Indonesia Tidak Gabung BRICS meski Diundang KTT di Rusia?Kenapa Indonesia Tidak Gabung BRICS meski Diundang KTT di Rusia?Indonesia masih mengkaji kemungkinan bergabung dengan kelompok negara-negara ekonomi berkembang di BRICS.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-16 11:09:12