PM India Narendra Modi akan menemui Presiden AS Joe Biden di Washington untuk sejumlah pembicaraan dalam upaya meningkatkan teknologi dan manufaktur di antara kedua negara serta mencoba menghalau pengaruh China dalam lanskap teknologi dunia.
Rick Rossow adalah Kepala Studi Kebijakan AS-India di Center for Strategic and International Studies. “Ada bidang-bidang manufaktur di mana India dulu sukses di skala dunia, tapi jumlahnya tidak banyak dan langka.”
“Jika Anda berbicara kepada para pengusaha pabrik, pada akhirnya yang mereka butuhkan adalah listrik, air, regulasi yang mudah dipahami, dan segala hal yang dikendalikan oleh pemerintah negara bagian,” imbuhnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Luhut: RI susul China-India jadi kekuatan ekonomi baru 5 tahun lagi'Kekuatan ekonomi baru ada di China, India dan menurut saya lima tahun ke depan Indonesia akan masuk untuk kekuatan ekonomi baru, asal kita betul konsisten,' ujar Luhut.
Baca lebih lajut »
Ekonomi Indonesia Susul China hingga India 5 Tahun Lagi, Luhut Ungkap SyaratnyaMenko Luhut mengungkapkan, bahwa dalam 5 tahun ke depan Indonesia akan masuk dalam kategori negara ekonomi terkuat menyusul India dan China. Menteri Koordinator...
Baca lebih lajut »
Prediksi Luhut 5 Tahun Lagi RI Susul China & India Jadi Kekuatan Ekonomi DuniaMenko Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi baru dunia dalam lima tahun ke depan.
Baca lebih lajut »
China Panik, India Makin Dekat Jadi Raja HP DuniaTak heran jika banyak perusahaan yang melirik India untuk memasarkan dan memproduksi barang.
Baca lebih lajut »
Menlu China Peringatkan Hubungan AS-China Makin SulitMenteri Luar Negeri China Qin Gang mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serijat (AS) Antony Blinken, bahwa kedua negara memiliki hubungan yang sulit.
Baca lebih lajut »
Barang China Banjiri Indonesia, Impor Nonmigas China Melonjak Jadi US$5,95 Miliar Mei 2023Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan China defisit akibat impor yang melonjak pada Mei 2023 menjadi US$5,95 miliar.
Baca lebih lajut »