Investasi yang masuk pada triwulan II 2019 yang mencapai Rp 200,5 triliun seharusnya bisa berdampak pada sektor industri.
konferensi pers respon pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II 2019 bersama INDEF di Jakarta, Rabu Peneliti INDEF Ahmad Heri Firdaus mengatakan, investasi yang masuk pada triwulan II 2019 yang mencapai Rp 200,5 triliun seharusnya bisa berdampak pada sektor industri. Namun investasi yang masuk sebanyak itu belum mampu mendongkrak.yang masuk itu banyak, triwulan II 2019 jumlahnya Rp 200,5 triliun. Tapi pengaruhnya terhadap kinerja sektor riil kayaknya belum nendang.
Heri menilai, kemampuan investasi dalam menciptakan lapangan kerja semakin kabur. Masuknya investasi yang tumbuh 13,7 persen menurut data BKPM tak sejalan dengan tumbuhnya tenaga kerja yang justru menyusut. "Di triwulan II 2018 itu ada 255.000 tenaga kerja. Lebih kecil dibanding 4 tahun lalu sekitar 285.000 orang, padahal investasinya naik. Sebagai contoh pada 2018, ketika realisasi investasi tumbuh 4,11 persen, justru kemampuan menyerap tenaga kerja turun 18,4 persen ," ucap Heri.Hal tersebut, kata Heri, disebabkan karena investor semakin tidak melirik sektor sekunder dan primer. Investasi asing yang masuk lebih banyak ke sektor tersier.
"Pergeseran ini membawa implikasi terhadap kemampuan investasi dalam menyerap tenaga kerja dan efektifitasnya terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Heri. Untuk itu, perlu adanya stimulus untuk mengembangkan investasi di sektor primer dan sekunder. Terlebih ASEAN menjadi salah satu kiblat investasi dunia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
INDEF menilai investasi belum mampu dongkrak lapangan kerjaPeneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus mengatakan bahwa investasi yang masuk ke Indonesia pada kuartal II 2019 ...
Baca lebih lajut »
Indef: Lebaran dan Pilpres 2019 Tak Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomipertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2019 sebesar 5,05 persen. Hasil pertumbuhan tersebut lebih lambat dari kuartal I-2019 yang sebesar 5,07 persen.
Baca lebih lajut »
INDEF: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen Sulit DicapaiINDEF melihat momen besar pendukung pertumbuhan ekonomi sudah terlewati.
Baca lebih lajut »
INDEF sebut target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen sulit tercapaiWakil Direktur Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto mengatakan bahwa target pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 ...
Baca lebih lajut »
Indef Sebut Gaji Rp 3,3 Juta di Jakarta Masih dalam Kategori MiskinBima Yudhistira (peneliti Indef) mengaku khawatir angka kemiskinan ini akan berdampak ke masalah sosial. Megapolitan
Baca lebih lajut »
Indef: Perbaikan OSS, Kunci Dorong Pertumbuhan EkonomiEkonom memprediksi pertumbuhan ekonomi akan semakin berat.
Baca lebih lajut »