Peserta INCRE sepakat pelaksanaan rutin kegiatan ini.
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – The 1st Internasional Conference on Religion and Education yang diselenggarakan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama berakhir pada Kamis . Konferensi yang dihadiri delegasi sepuluh negara ASEAN tersebut menghasilkan lima rekomendasi.
Dia menegaskan, intinya agama dan pendidikan bersinergi untuk saling memperkuat. Sehingga persoalan-persoalan yang muncul dapat diselesaikan dengan baik. Hasil akhirnya tercipta kehidupan yang harmonis dan keberagamaan yang moderat. Rekomendasi ketiga, teknologi digital di era revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0 merupakan tantangan yang harus dihadapi. Teknologi digital sebagai sarana atau alat dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan dan memverifikasi ajaran agama secara masif dan cepat.
Amsal menerangkan, kehidupan berbangsa di Indonesia dan ASEAN juga sangat beragam. Maka keberagaman tersebut harus dipandangan positif. Dia mengingatkan bahwa keberagaman agama dan bangsa jangan dipandang sebagai alat pemisah tapi harus dipandang sebagai alat perekat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Azyumardi Azra di INCRE: Agama Basis Pendidikan KarakterPendidikan karakter berbasis agama mesti tekankan Islam moderat.
Baca lebih lajut »
Delegasi Kamboja di INCRE Beberkan Kondisi Pendidikan IslamKondisi pendidikan Islam di Kamboja mengalami peningkatan.
Baca lebih lajut »
INCRE 2019 Jawab Isu KontemporerAda tiga tujuan pelaksanaan INCRE 2019.
Baca lebih lajut »
Pameran Buku Meriahkan Perhelatan INCRE 2019Pameran buku memamerkan karya-karya di Balitbang Diklat Kemenag.
Baca lebih lajut »
Tiga Tujuan dan Empat Sasaran INCRE 2019, Apa Saja?ICRE 2019 diselenggarakan Balitbang Kementerian Agama.
Baca lebih lajut »
Menteri Agama Resmikan Penyelenggaraan INCRE 2019
Baca lebih lajut »